Disebut Sebar Rp 100 Miliar di Pilkada Samosir, VANTAS: Orang Kalah kan Begitu, Cari-cari Kesalahan
Pasangan calon peraih suara terbanyak Pilkada Samosir, Vandiko Gultom-Martua Sitanggang merespons santai tudingan terkait dugaan money politics
Penulis: Arjuna Bakkara | Editor: Juang Naibaho
"Setelah kami cermati dan menginvestigasi, kami memperoleh hasil bahwa Pilkada Kabupaten Samosir terdapat kejahatan demokrasi yang serius. Saya katakan teror demokrasi yang dihadirkan secara brutal. Kemudian menghalalkan segala cara. Memperlihatkan penyimpangan penegakan hukum," katanya.

Isu itu diamini juga oleh calon bupati petahana Rapidin Simbolon.
Rapidin beranggapan Pilkada di Samosir penuh dengan politik uang (money politics). Ia pun menyebut money politics mencapai Rp 100 miliar.
"Sebagai calon bupati saya tidak menerima keadaan seperti ini. Dugaan politik uang yang sangat terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) yang sangat beredar di masyarakat,” sebut Rapidin.
Bahkan, Rapidin menyebut punya bukti tentang money politics yang diduga dilakukan lawan politiknya.
Bukti yang dimaksud yakni video berdurasi 1 menit 51 detik, yang beredar di medsos.
Video itu memperlihatkan adanya bagi-bagi uang kepada masyarakat. "Ini bukti yang tidak bisa dipungkiri," tulis Rapidin Simbolon.
Dikonfirmasi Tribun-Medan.com, Rapidin mengatakan, video yang dipostingnya itu merupakan jawaban serta bukti adanya praktik money politics pada Pilkada Samosir.
Menurut Rapidin, video yang diperoleh tribun-medan.com darinya itu, merupakan praktik dugaan bagi-bagi uang yang membuat dia kalah pada Pilkada Samosir.
(Jun-tribun-medan.com)