Breaking News

News Video

3 FAKTA Kisruh Demokrat, Peran 4 Mantan Prajurit hingga Hubungan Senior-junior Purnawirawan TNI AD

Kisruh Partai Demokrat tak bisa terlepas dari hubungan senior-junior di TNI AD, mulai SBY, Moeldoko, AHY dan terakhir Gatot Nurmantyo

"Yaitu ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat yang sah, menggunakan cara-cara inkonstitusional, serta jauh dari moral dan etika politik," imbuhnya.

Adapun keputusan Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat periode 2021-2026 dibacakan oleh Jhoni Allen Marbun.

Pernyataan tersebut diiringi riuh para peserta KLB. Terlihat para peserta menyetujui dan meneriakkan kata setuju dengan hasil putusan tersebut.

Jhoni mengungkapkan ada dua nama yang menjadi calon Ketum Partai Demokrat, yakni Moeldoko dan Marzuki Alie.

Namun, Marzuki memutuskan untuk mengundurkan diri.

Kendati demikian, mantan Ketua DPR itu diputuskan untuk menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.

KLB juga menetapkan Ketua Umum Partai Demokrat AHY dinyatakan telah demisioner.

2. AHY Berani 'Sentil' Moeldoko

"Saya juga dulu adalah prajurit. Beliau juga adalah prajurit. Dalam keprajuritan menghormati senior wajib dilakukan," begitu lah ucapan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) setelah Moeldoko menerima hasil KLB Partai Demokrat di Deliserdang, 5 Maret 2021.

AHY memberikan kode ada pengecualian untuk Moeldoko.

Meski Moeldoko pernah menjabat sebagai Panglima TNI, AHY menegaskan kalau Kepala Staf Kepresidenan itu bukan contoh yang baik.

"Tapi dari para senior pula saya mendapatkan pelajaran, tidak semuanya bisa menjadi contoh yang baik," sambungnya.

Ucapan AHY ini dinilai berani.

Apalagi AHY pensiun dari militer hanya dengan pangkat mayor.

3. Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo Pernah Ditawari

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved