NASIB Baik Demonstran Myanmar yang Dulu Dikepung, Kini Sudah Dibebaskan: Lawan Ketakutan Itu

APARAT keamanan distrik Sanchaung, Yangon, Myanmar membebaskan ratusan demonstran muda. 

theguardian
Demonstrasi melawan militer yang berkuasa di Myanmar. (theguardian) 

TRIBUN-MEDAN.COM - APARAT keamanan distrik Sanchaung, Yangon, Myanmar membebaskan ratusan demonstran muda. 

Seperti dilansir Reuters, pembebasan ratusan aktivis muda itu terjadi setelah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)  meminta junta militer membebaskan ratusan demonstran.

Sebelumnya, mereka dikepung di dalam suatu kawasan di Kota Yangon .

Ribuan orang menentang jam malam turuh ke jalan-jalan utama Myanmar untuk mendukung para pemuda di distrik Sanchaung, di mana mereka telah mengadakan aksi protes harian terhadap kudeta 1 Februari.

Para Demonstran berlari menggunakan pemadam api sebagai perisai buatan di Yangon.
Para Demonstran berlari menggunakan pemadam api sebagai perisai buatan di Yangon. (AFP via Aljazeera)

BERTEMU JOKOWI, Amien Rais Ngomong Lantang: Ancamannya Neraka Jahanam Kalau Membunuh Orang Mukmin

Baca juga: Yasonna Laoly Minta SBY Jangan Tuding Pemerintah: Jangan Main Serang yang Tidak Ada Dasarnya

Baca juga: DULU 5 Tahun Pacaran di Singapura, Ngapain Aja Mereka, Ahli Tarot Denny Darko Meramal Begini

Pengambilalihan kekuasaan oleh militer dan penangkapan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi telah menjerumuskan Myanmar ke dalam kekacauan. 

Aparat keamanan telah menewaskan lebih dari 60 demonstran dan menahan lebih dari 1.800 orang sejak kudeta.

Di Sanchaung, polisi menembakkan senjata dan menggunakan granat kejut pada hari Senin untuk memeriksa rumah yang penghuninya tidak berasal dari distrik itu dan akan menghukum siapa pun yang tertangkap menyembunyikan mereka.

Aktivis pemuda Shar Ya Mone mengatakan dia telah berada di sebuah gedung dengan sekitar 15 hingga 20 orang lainnya, tetapi sekarang telah bisa pulang.

"Ada banyak naik mobil gratis dan orang-orang menyambut para demonstran," kata Shar Ya Mone melalui telepon, sembatlri berjanji akan terus berdemonstrasi "sampai kediktatoran berakhir."

Polisi Myanmar juga dipersenjatai ketapel untuk menembaki pengunjukrasa
Polisi Myanmar juga dipersenjatai ketapel untuk menembaki pengunjukrasa (afp)

Baca juga: DESAKAN PECAT MOELDOKO Menyeruak, Disebut Mencoreng Wajah Presiden Jokowi, AHY Beri Hormat

Baca juga: MENOHOK UCAPAN Keluarga Nadya Arifta, Ngamuk Disebut Perebut Kaesang Pangarep, Serang Felicia Tissue

Pengunjuk rasa lain memposting di media sosial bahwa mereka telah dapat meninggalkan daerah itu  setelah pasukan keamanan menarik diri.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sebelumnya telah menyerukan "menahan diri semaksimal mungkin" dan segera membebaskan semua demonstran tanpa kekerasan atau penangkapan

Sebuah kelompok advokasi HAM mengatakan sekitar 50 orang telah ditangkap di Sanchaung setelah polisi menggeledah rumah-rumah, meskipun pemeriksaan masih dilakukan.

Seorang juru bicara junta militer tidak menjawab panggilan yang meminta komentar.

Televisi pemerintah MRTV sebelumnya mengatakan: "Kesabaran pemerintah telah habis dan ketika mencoba meminimalkan jatuhnya korban dalam menghentikan kerusuhan, kebanyakan orang mengktitikbdan menyerukan langkah-langkah yang lebih efektif menghadapi kerusuhan."

Tiga demonstran tewas dalam demonstrasi di Myanmar utara dan Delta Irrawaddy pada hari Senin, menurut laporan para saksi dan media setempat.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved