Kisah Bayi Pinokio, Diejek dan Disebut Jelek Karena Hidung Besar, Harus Jalani Operasi Berkali-kali
Terlahir dengan hidung yang besar, seorang bayi harus menerima banyak komentar negatif dan jahat dari banyak orang.
Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
TRIBUN-MEDAN.com – Terlahir dengan hidung yang besar, seorang bayi harus menerima banyak komentar negatif dan jahat dari banyak orang.
Bayi bernama Ollie Trezie yang tinggal di Kota Maesteg, Wales, Inggris, memang tidak lahir dengan tampilan normal seperti kebanyakan anak-anak lainnya.
Ollie dikenal sebagai “Bocah Pinokio” karena hidungnya yang besar dan panjang.
Baca juga: Sambut Ramadan dan Idul Fitri, Pemko Medan Kembali Menggelar Pasar Murah
Sayangnya, tampilan bocah itu mengundang banyak komentar jahat terhadapnya. Namun itu juga motivasi untuk keluarganya dalam mengatasi kesulitan.
Ibu Ollie, Amy Poole menuturkan, selama masa kehamilan, kesehatannya masih sangat normal. Namun saat menjalani USG pada minggu ke-20 kehamilannya, dokter mengatakan bahwa ada sesuatu yang tidak biasa di wajahnya.
Baca juga: Jadi Rule Model Daerah Lain, Panglima TNI dan Kapolri Puji Drive Thru Vaksinasi Covid-19 di Medan
Dokter mengatakan bahwa itu adalah jaringan lunak yang berkembang di wajah bayi itu.
Mendengar itu, Amy menyiapkan mentalnya untuk itu. Namun ketika bayi Ollie lahir pada Februari 2014, dia dan semua orang terkejut.
“Ketika mereka mengizinkan saya menggendong Ollie untuk pertama kalinya, saya sangat terkejut sehingga hampir tidak bisa berbicara. Anak laki-laki itu sangat kecil, tapi hidungnya ada benjolan sebesar bola golf,” cerita Amy.
Ia mengatakan, entah akan bagaimana menghadapi hal tersebut. Namun ia menyadari bahwa Amy akan mencintai anak itu tak peduli bagaimana pun keadaannya.
Setelah Ollie lahir, ia dirawat di unit perawatan intensif dan harus menjalani sejumlah pemeriksaan kesehatan.

Hasil dari MRI mengkonfirmasi bahwa penyebab benjolan itu muncul di wajah Ollie adalah karena bocah itu menderita kelainan tumor otak yang berkembang melalui lubang di tengkorak.
Hal itu menciptakan kantung yang menonjol. Pada kasus Ollie, timbul kantung yang menonjol di hidung dan membentuk benjolan besar.
Kondisi ini sangat jarang terjadi dengan hanya 1 dari setiap 10.000 anak di Amerika Serikat.

Dalam sembilan bulan pertama hidupnya, saat tubuh Ollie tumbuh besar, tumor di hidungnya masih ada dan cukup besar, hampir separuh wajahnya.
Tumor itu menyebabkan hidung Ollie menjadi cacat, maka Ollie dijuluki sebagai Anak Pinokio.
Terlepas dari penampilan putranya yang tidak biasa, Amy melakukan apa yang dilakukan ibu mana pun, yaitu mencintai putranya tanpa syarat.
Baca juga: Berawal Karena Jenuh Bekerja, Pria Ini Desain Sketsa Sampul Buku Lapangan Merdeka Medan
Amy telah menemui banyak kendala dan gosip dari keluarga dan teman-temannya, namun ia bertekad untuk fokus mengurus Ollie.
Setiap kali Amy menunjukkan anaknya, orang-orang akan menatapnya dan mengkritiknya karena anak itu jelek. Ollie menerima banyak komentar jahat dari orang asing.
Baca juga: Beri Tindakan Tegas Bangunan Perusak Cagar Budaya, Walkot Bobby: Tempat Ini Harus Kita Lestarikan
Seseorang bahkan mengatakan bahwa anak itu harusnya tidak dilahirkan. Hal ini tentu saja menghancurkan hati Amy.
“Bagi saya, Ollie adalah anak yang sempurna. Dia adalah Pinokio kecil saya dan saya akan selalu bangga padanya,” katanya.
Untungnya Ollie masih mendapatkan dukungan dan rasa nyaman dari kerabat dan orang-orang yang baik hati.
Banyak dari mereka yang mengatakan bahwa Ollie tidak berbeda dengan anak-anak pada umumnya, hanya saja hidungnya lebih besar.
Ollie memiliki kepribadian yang ceria, bahkan sampai adiknya Annabelle cermburu padanya.

“Ollie dan Annabelle adalah teman baik, mereka selalu bermain bersama. Bahkan Annabelle cemburu pada kakaknya yang begitu banyak diperhatikan,” kata Amy.
Belakangan dokter mengatakan bahwa Ollie perlu menjalani operasi untuk membuka saluran hidung dan membantunya bernapas dengan normal.
Amy mengenang, “Saya sangat takut membiarkan Ollie menjalani operasi besar. Dia terlalu rapuh dan saya tidak tahan membayangkan kehilangannya suatu hari nanti,” katanya.
Pada November 2014, bayi Ollie menjalani operasi selama dua jam di Rumah Sakit Anak Birmingham.
Dokter memotong tengkorak bocah itu untuk membuang kelebihan cairan otak dan membentuk kembali hidungnya.
Kondisi Ollie sangat langka, sehingga spesialis dari rumah sakit lain juga terlibat.
“Setelah operasi, Ollie memiliki bekas luka yang besar di kepalanya. Mungkin bocah itu sangat kesakitan, tapi hanya bisa tertawa,” tuturnya.
Hanya dalam waktu singkat, Ollie pulih. Ia kembali lincah dan nakal. Dia juga suka bermain air dan sangat dekat dengan saudara perempuannya, Annabelle.
Lelucon Ollie berkali-kali membuat Amy tertawa. Kini Ollie juga sudah mulai bersekolah dan memiliki catatan akademik yang sangat bagus.
Di masa depan, Ollie harus menjalani operasi lagi, tetapi dokter harus menunggu perkembangan tengkoraknya sebelum melakukan prosedur invasif lainnya.
Amy kemudian menceritakan pengalamannya untuk meningkatkan kesadaran tentang kondisi tersebut dan mencegah perundungan di antara anak-anak dengan kondisi serupa.
(yui/tribun-medan.com)