TRIBUNWIKI
Teh Susu Telur, Minuman Favorit Yang Ada di Medan, Tersaji di Kaki Lima
Di tiga daerah ini memang masih menjadi ikon anak-anak muda yang mau berkumpul sambil menikmati sajian Teh Susu Telur.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
Biasanya mereka selalu menyajikan minuman tersebut karena dianggap sebagai minuman yang spesial sehingga jarang disajikan kepada orang-orang biasa.
Baca juga: SENSASI Ngopi di Rumah Adat Ratusan Tahun di Siantar, Ada di Kedai Cofee Kawan
Selain itu minuman ini pun biasanya dinikmati pada pagi hari sama halnya dengan meminum teh ataupun kopi.
Saat pagi hari mereka mengonsumsi minuman teh susu telur ini dibarengi dengan para kerabat sambil membahas tentang situasi terkini dan saling bertukar informasi.
"Di Sumatera Barat itu dikenal dengan susu talua kan begitu, sama seperti orang-orang yang membawa yang dari Sumatera Barat itu meminum TST Tidak sembarangan.
Biasanya ini para bangsawan kemudian para saudagar , pedagang dan sebagainya bagaimana sampai ke wilayah tentunya itu bisa saja melalui jalur perdagangan seperti yang kita ketahui lokasi-lokasi tempat tinggal bagi orang-orang Minang itu sudah kelihatan misalnya di daerah kota matsum kemudian di Sukaramai," katanya.
Seiring berkembangnya zaman pemilik warung-warung teh susu telur mulai bergeser. Yang awalnya hanya orang-orang keturunan Minang yang menjual minuman tersebut, kini sebagian besar sudah dijajakan oleh orang-orang keturunan Aceh.
Bahkan di Kota Medan sendiri hampir 80 persen warung yang menyediakan minuman tersebut mayoritas tersedia di warung mie Aceh.
Baca juga: 3 Pencuri Ternak Kerbau Betina di Toba Diringkus Polisi, Tersangka Membawa Sajam dan Senapan Angin
Cara membuatnya pun semakin canggih.
Kuning telur dimasukkan ke dalam gelas lalu di kocok menggunakan mixer hingga berbusa lalu diberikan sedikit susu kental manis dan disiram menggunakan teh yang disaring hingga penuh lalu selesai.
Pergeseran budaya ini tentu bukan tanpa alasan. Orang-orang Minang di Medan yang tertarik menjual minuman ini semakin sedikit.
Mereka lebih banyak membuka usaha lain seperti rumah makan atau menjajakan pakaian.

"Kebanyakan orang Aceh. Nah sekarang saya kira ini saja itu terjadi pergeseran terlepas apakah misalnya benar atau tidak itu dari Aceh kan begitu ada terjadi perkembangan perkembangan profesi kalau kita lihat orang-orang Minang kan tidak ada lagi yang yang buka kedai minuman di kota Medan kan begitu terutama untuk untuk TST," kata Aziz.
Meski demikian, untuk menemukan minuman yang dibawa oleh orang-orang keturunan Minang yang merantau ke Medan masih bisa kita temukan dengan mudah.
Baca juga: Mayjen TNI Tiopan Aritonang Dimutasi Jadi Dankodiklat TNI, Mayjen TNI Achmad Riad Jadi Waka Bais TNI
Adapun wilayah yang masih menyediakan minuman tersebut ada di daerah kota matsum, Jalan Puri, dan juga di jalan halat. Disana masih banyak berjajar kedai-kedai Teh Susu Telur yang super nikmat.
Tentu minuman yang legendaris muncul bukan tanpa alasan. Minuman ini diyakini dapat menambah stamina tubuh dan membuat orang yang mengonsumsinya menjadi tidur lebih nyenyak.
(Cr25/tribun-medan.com)