Mengajar Pakai TikTok
Keren Nih, Guru yang Satu Ini Mengajar Siswa Lewat Aplikasi TikTok, Yuk Simak Kisahnya
Seorang guru di SMA Santa Maria punya cara unik dalam mengajar. Guru tersebut menggunakan aplikasi TikTok untuk menyampaikan mata pelajaran
Penulis: Angel aginta sembiring | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN--Mardimpu Sihombing, S.Pd, M.Pd termasuk guru yang inovatif.
Tenaga pengajar di SMA Santa Maria Medan ini kerap meraih segudang penghargaan.
Satu diantara cara inovatif Mardimpu Sihombing dalam mengajar adalah menggunakan aplikasi TikTok yang sekarang digandrungi kalangan anak muda.
Adapun konsep pembelajaran itu dia hadirkan sejak masa pandemi Covid-19 pada 2020 lalu, ketika seluruh murid belajar dari rumah.
Hal itu memotivasinya untuk beriovasi dan kreatif guna menyesuaikan dengan keinginan peserta didiknya.
Baca juga: Momen Hardiknas, Guru Honorer Masih Digaji Rendah dan Minta Ini ke Dinas Pendidikan Kota Medan
"Saya berupaya bagaimanapun agar peserta didik tidak bosan, terutama apabila mengajar anak SMA dengan pembelajaran begitu saja, bisa saja mereka tidak menganggap kita sebagai guru,"
"Tapi selama pandem ini saya sebagai guru mengupayakan bagaimana supaya mereka mau belajar dan diajari," ungkap Mardimpu Sihombing, di Kafe Jumpa Kawan, Minggu (2/5/2021).
Ia melanjutkan, ada beberapa inovasi yang dia lakukan dalam mengajar.
Satu diantaranya lewat aplikasi TikTok.
Melalui hal itu, Mardimpu akhirnya bisa mengubah stigma negatif masyarakat terhadap TikTok menjadi stigma positif.
Baca juga: Muhammad Tegar Setiawan, Penyandang Disabilitas yang Bercita-cita Ingin Jadi Guru Ngaji
Melalui inovasi tersebut, dia mendapatkan penghargaan Guru Sekolah Istimewa dalam Inovasi Pembelajaran dari Perkumpulan Pendidik Sains Geografi Nusantara 2021 dan tingkat Internasional 2nd Runner Up pada Asia Speak Up Youth Forum 2021 yang diselenggarakan oleh UNHABIT Korea 2021.
Tak main-main, guru dari Medan ini juga mendapatkan penghargaan Outstanding Teacher in Inovation of The Year dari World Educators Summit 2021 dan Top 13 Speaker pada Asia Youth Forum dengan Topik Pendidikan dan Kemiskinan Masa Kini dalam “Dream Home For Street Children” yang diselenggarakan oleh UNHABIT Korea 2021.
"Alhasil, melalui penggunakan TikTok, mereka cepat mengumpulkan tugas dan ada perubahan karakter bagi peserta didik,"
"Walaupun pada dasarnya ada juga wanita dan laki-laki yang tidak begitu mampu mengeksplorasi, tetapi dari TikTok membuat banyak siswa yang menjadi percaya diri dan memanfaatkan IT serta bakat seni," ujarnya.
Melalui pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan itu pula akhirnya membuat banyak guru di sekolah melakukan hal yang sama.
Baca juga: Hafal Puluhan Surah Alquran, Tegar Penyandang Disabilitas Bercita-cita Menjadi Guru Ngaji
Begitu pula dengan guru dari sekolah lain.
"Mungkin bukan saya pencetus pertama ini, tapi saya melihat peluang yang baik ada di sini. Bukan hanya pada siswa saja tetapi juga pada jenjang mahasiswa," katanya.
Menghadirkan inovatif dan kreatif dalam pembelajaran yang menyenangkan, Mardimpu Sihombing melihat prestasi belajar siswa dan siswi semakin meningkat bahkan memenangkan kegiatan olimpiade di tingkat Universitas.
Oleh karena itu, ia pun melihat motivasi yang kuat hadir pada siswa apabila para guru mampu menyeimbangkan dan mengkodusifkan pelajaran yang baik dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Baca juga: Guru Disdik Medan Komplain Disuruh Masuk Kerja Selama Ramadan, Bobby: Apa Guru Jago Kebal Corona
Tak hanya menjadikan TikTok sebagai media pembelajaran, Mardimpu Sihombing juga membuat sistem belajar menyenangkan melalui podcast, pembelajaran kolaborasi, dan menjadikan murid menjadi guru dalam lingkungannya.
Hal itu ia lakukan guna menunjang kreatifitas murid dan mendorong prestasi peserta didik dengan menghargai setiap bentuk perubahan dari murid.
"Itulah mengap setiap tugas yang saya berikan, pasti selalu saya upload di youtube saya, hal itu guna menghargai prestasi mereka baik dalam karakter dan pengembangan dirinya," tambahnya.
Bahkan beberapa minggu lalu, ia juga berkolaborasi dengan guru dan murid seperti yang dikatakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Makarim perihal Merdeka Belajar.
Maka dalam pelaksanaannya, Mardimpu membuat siswa menjadi guru.
Sehingga mulai dari mengajar, menilai, bertanya dan menjawab ia lakukan guna perubahan yang baik dalam pendidikan.
Ia juga mengungkapkan yang dilakukannya sama dengan prinsipnya filosofi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara, yaitu pembelajaran berhamba pada anak.
"Artinya, kegiatan pembelajaran yang kita lakukan harus berpusat pada siswa sehingga melalui inovasi belajar ini siswa yang tidak pernah berbicara di pembelajaran secara langsung menjadi orang yang percaya diri melalui sistem belajar secara daring," ungkapnya.
Ia pun menyimpulkan bahwa pembelajaran tidak boleh berpusat kepada guru, karena siswa baginya adalah seorang yang cerdas dan pintar serta aset berharga.
Baca juga: Jeremy Siregar, Juara One Pride MMA Flyweight Ini Pilih Jadi Guru SD Usai Menyabet Kemenangan
"Aku juga belajar dari siswa untuk mengenal dan menggali pengalaman dan ilmu dari tingkah laku perbedaan karakter dan perbedaan latar belakang yang ada pada diri mereka itu,"
"Perbedaan latar belakang tersebut adalah kekayaan bagiku untuk menunjukkan bahwa aku adalah seorang guru," tegasnya.
Guru muda dan energik ini selalu menghadirkan pertanyaan kepada dirinya sendiri tentang apa yang sudah ia lakukan terhadap pendidikan.
Sehingga, dari inovasi yang ia lakukan dengan menjadikan TikTok sebagai media pembelajaran, tak jarang ia mendapatkan banyak respon negatif.
Baca juga: Guru Honorer di Medan Merana, Sudahlah Insentif Lama Cairnya, Begitu Cair Malah Kena Pungli
"Banyak orang yang berkomentar kritik kepada saya tentang itu, tapi tidak saya hiraukan. Yang penting motivasi saya dari diri sendiri saya beranggapan pendidikan adalah tolak ukur kemajuan negara dan saya akan tetap berinovasi. Ketika nanti media TikTok sudah mulai membosankan maka kita cari inovasi lainnya," tutupnya. (cr9/Tribun-Medan.com)