Cerita Ade Chandra Dianiaya Gara-gara Tolak Bayar Pungli di Lokasi Wisata Danau Lau Kawar
Pengunjung yang hendak menikmati wisata di Danau Lau Kawar kawasan Kecamatan Namanteran, Kabupaten Karo, dianiaya pelaku pungli
Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Juang Naibaho
Keluarga korban akhirnya turun dari mobil untuk melerai.
Maksud hati hendak melerai, namun mertua Ade yang berusia 63 tahun malah turut jadi korban.
Padahal, ayah mertua Ade sudah berulang kali menyampaikan kata maaf kepada para pemuda. Tapi tak digubris oleh para pemuda yang minta uang masuk tanpa karcis tersebut.
Puluhan pemuda malah makin beringas dan membuat takut keluarga korban lainya.
Baca juga: Pengunjung Pemandian Air Panas Sidebuk-debuk Keluhkan Pengutipan Berlapis
Aksi para pelaku sempat direkam istri Ade Chandra. Namun, para pelaku menyadari dan merampas handpone milik istri Ade Chandra.
Tidak sampai disitu aksi para pelaku dengan nada emosi meminta seluruh penumpang keluar dari dalam mobil. Beruntung pintu berhasil dikunci untuk mengamankan anak-anak.
Para pelaku sempat berupaya membuka pintu mobil. Ada juga pelaku yang memprovokasi untuk bakar mobil yang ditumpangi keluarga Ade.
“Sudah bakar saja mobilnya,” teriak para pelaku.
Mendengar perkataan dari para pemuda tersebut, seorang keluarga korban langsung menghubungi kepolisian untuk meminta bantuan.
“Jika kalian tidak melepaskan kami, maka kita tunggu sama-sama di sini, sebentar lagi polisi datang, mereka (polisi) sudah dijalan,” teriak seorang wanita dari dalam mobil.
Baca juga: Pungli Merajalela di Lokasi Wisata Sidebuk-debuk, Wisatawan Resah Minta Polisi Bertindak
Mendengar hal tersebut, para pelaku langsung melepaskan para korban.
Korban bergegas ke Polsek Simpangempat untuk membuat laporan dan melakukan pengambilan visum ke Puskesmas Simpangempat.
Ade mengatakan, akibat dari peristiwa ini keluarganya mengalami luka pada bagian fisik dan psikis.
Pasalnya, sebagian keluarganya turut membawa anak-anak sehingga menyebabkan trauma.
(cr4/tribun-medan.com)