Adat Batak

Eksistensi Orang Batak di Toba, Mombang Boru Sipitu Sundut Jadi Pengingat Sejarah Masyarakat Adat

Masyarakat adat batak di Toba mengadakan upacara Mombang Boru Sipitu Sundut, yang merupakan bagian dari warisan budaya leluhur

Penulis: Alija Magribi | Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/ALIJA
Masyarakat dari Lembaga Adat Keturunan Ompu Mamontang Laut Ambarita Sihaporas (Lamtoras) menyelenggarakan acara tradisi dan ritual bernama Mombang Boru Sipitu Sundut di dekat gerbang masuk-keluar Desa/Nagori Sihaporas. 

Pada 9 Agustus 2019, Badan Registrasi Wilayah Adat (BRWA) telah mendata, memverifikasi dan memberi sertifikat huta Sihaporas seluas 2.050 hektare.  

Kontur tanahnya yang berada di jajaran pegunungan bukit barisan, cocok ditanami palawija seperti jagung, cabai, tomat, jahe, sayur mayur, hingga tanaman keras seperti enau, kopi, tuak, pinus, durian dan lainnya.

Selama masa Perjuangan Kemerdekaan Indonesia, Perlawanan terhadap penjajah turut juga melibatkan masyarakat Sihaporas. 

Terdapat enam warga yang meraih piagam dan tanda jasa pejuang sebagai Legiun Veteran RI, antara lain, Jahya Ambarita, Firman Ambarita, Ranto Ambarita, Gabuk Ambarita, Victoria Br Bakkara.

Jahya Ambarita, yang juga pengulu/kepala desa Sihaporas tahun 1947-1952, mendapat piagam Legiun Veteran Republik Indonesia sesuai dengan Petikan Surat Keputusan Nomor: Skep 299/III/1990 tentang Pengakuan, Pengesahan dan Penganugerahan Gelar Kehormatan Veteran Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia sesuai Pasal 1 Ayat 1 UU Nomor 7 Tahun 1967.

Kemudian pada 30 Maret 1990, Pemerintah Indonesia melalui Menteri Pertahanan LB Mordani mengeluarkan Skep nomor pokok veteran (NPV) 2.043.074 kepada Jahya Ambarita. (alj/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved