Pempek Sriwijaya, Asli Resep Keluarga tanpa Pengawet

Bedanya Pempek Sriwijaya dengan pempek lain selain di resep adalah proses pembuatannya serta tidak menggunakan bahan pengawet.

Editor: Eti Wahyuni
TRIBUN MEDAN/HO
BEBERAPA varian menu Pempek Sriwijaya. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pempek makanan khas dari Palembang tentu tak asing karena telah tersebar di Kota Medan. Para penjual pempek memiliki ragam resep untuk memikat pembeli, namun terkadang tidak semua  memberikan rasa asli dari makanan ini.

Anda pecinta kuliner pempek, Tribun Medan menawarkan Pempek Sriwijaya menjadi pilihan terbaik untuk menikmati pempek yang rasa dan lezatnya dijamin asli khas dari Palembang.

Janice, pemilik Pempek Sriwijaya menuturkan resep bisnis kuliner ini dari mertuanya dan telah dirintis sejak tahun 1999.

Ia menyatakan alasan memilih nama bisnis kuliner Pempek Sriwijaya karena Sriwijaya merupakan kerjaaan paling terkenal di Nusantara yang ada di Sumatera Selatan.

Selanjutnya Janice mengungkapkan bedanya Pempek Sriwijaya dengan pempek lain selain di resep adalah proses pembuatannya serta tidak menggunakan bahan pengawet.

Bahkan sudah mendapatkan surat izin atau sertifikat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sehingga makanan ini pun dijamin halal dan baik untuk dikonsumsi.

Baca juga: Sang Artis Mesti Cicil Rumah Megahnya Rp 250 Juta per Bulan, Terpaksa Banting Setir Jualan Pempek

"Bedanya pempek kita dengan pempek lainnya karena kita sudah lakukan pemeriksaan laboratorium sebagai persyaratan izin edar dari BPOM. Dari hasil BPOM menyatakan bahwa protein makanan kita sangat tinggi di kelasnya sehingga memenuhi protein dalam tubuh dan kita juga tidak menggunakan bahan pengawet serta proses tahap nilai gizinya selalu kita pertahankan. Kami juga sudah dapat sertifikat MUI sehingga makanan ini halal," ujar Janice.

Ia menambahkan, pada produk Pempek Sriwijaya memiliki kandungan 9 gram protein per 100 gram dan 0 persen lemak jenuh.

Menu yang ditawarkan Pempek Sriwijaya ada kapal selam besar, kapal selam kecil, kapal selam telur asin, lenjer besar, lenjer kecil, adaan, pempek kulit, tekwan, laksan, otak-otak goreng, otak-otak bakar, pempek sate ikan, batagor bumbu kacang, kumis naga, dan sebagainya.

"Kalau untuk menu kita terus melakukan inovasi seperti belakangan ini dalam festival Dragon Boat kita berpartisipasi membuat PekZhang (Pempek Bakcang), bakcang yang biasa dibungkus dengan pulut tapi kita ganti dengan pempek. Jadi PekZhang ini hasil kolaborasi antara Pempek Palembang dengan Bakcang asal dari Tiongkok. Isi PekZhang ini ada daging ayam, jamur, chestnut, telur asin, dan ebi dengan dibalut daging pempek ikan tenggiri sehingga mengedepankan tradisional Nusantaranya," ujar Janice.

Pihaknya juga akan meluncurkan Pempek yang lebih inovatif dan kekinian seperti pempek geprek.

Janice menyatakan, menu pempek ini pastinya tetap menggunakan ikan tenggiri yang memiliki kaya protein untuk memanjakan para pelanggannya.

"Kita menggunakan ikan tenggiri pilihan terbaik meskipun ikan ini termasuk mahal tapi itu tidak mengurangi kemauan untuk memanjakan masyarakat dengan cita rasa yang terbaik dan memperbanyak protein. Biasanya bisnis kuliner pempek lainnya menggunakan ikan belida bahkan ada yang memperbanyak tepung atau mencampur ragam ikan lain," kata Janice.

Ia menambahkan, untuk cuko menggunakan asli bahan-bahan rempah dari cabai rawit, bawang putih, gula merah, asam jawa, gula dan garam sehingga cuko ini kental dan nikmat.

Setelah itu, Pempek Sriwijaya dikemas dalam bentuk vacuum dan frozen. Tersedia juga siap saji.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved