Desakan Tutup PT TPL
AKSI TUTUP PT TPL, Hari Ini Presiden Jokowi Direncanakan Bertemu Aktivis Togu Simorangkir
Presiden Joko Widodo berencana menemui massa aksi yang meminta untuk tutup PT TPL
TRIBUN-MEDAN.COM,TOBA-Presiden RI Joko Widodo kabarnya hari ini, Jumat (6/8/2021) akan bertemu dengan rombongan aktivis Togu Simorangkir.
Pertemuan ini untuk membahas desakan penutupan PT Toba Pulp Lestari (TPL) yang beroperasi di kawasan Danau Toba.
Wakil Ketua Dewan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Abdon Nababan mengatakan, jadwal pertemuan antara Togu Simorangkir dan rombongan dengan Jokoi direncanakan berlangsung pukul 10.30 WIB.
Baca juga: Ini Penjelasan Makna Ritual Masyarakat Adat di Depan Kantor Uniland Plaza Minta PT TPL Ditutup
Pertemuan dilakukan di ruang tamu kepresidenan dengan mematuhi protokol kesehatan (prokes).
"Benar, (informasi) itu kami dapat dari jadwal Sespri Presiden. Yang bisa ketemu Presiden Joko Widodo itu hanya satu orang, Togu Simorangkir," kata Abdon Nababan, Kamis (5/8/2021).
Abdon mengatakan, untuk 10 orang lainnya yang ikut jalan kaki dari Kabupaten Toba ke Istana Negara, akan menunggu di ruang Seskab yang masih berada di Istana Presiden.
Baca juga: Sengketa Antara Masyarakat Adat Natumingka dengan PT TPL, Ini Penjelasan Sekdakab Toba
"Yang akan disampaikan adalah apa yang menjadi aspirasi selama ini, bagaimana yang terjadi selama ini,"
"Kami sudah membuat sebuah laporan yang akan ditunjukkan kepada Presiden RI Jokowi tentang berbagai persoalan yang ditimbulkan oleh kehadiran PT TPL," kata Abdon.
Untuk bertemu Jokowi, Togu Simorangkir kemudian menjalani test swab PCR di RS Bunda Cikini.
"Ini juga langganan pihak Kepresidenan dalam pemeriksaan atau test PCR. Biaya test PCR ini dari pihak kepresidenan," pungkasnya.
Baca juga: MENYASAR Izin Konsesi PT TPL, Pihak KSPPM Klaim Temukan Ini dalam Investigasi Lapangan
Diketahui, gerakan perlawanan masyarakat adat terhadap kehadiran perusahaan yang menanam Eucalyptus ini berlangsung sejak zaman orde baru.
Saat itu PT TPL masih bernama PT Indorayon.
Di tahun 1999, PT Indorayon sempat dicabut izinnya karena mencemari lingkungan dan menelan korban dari masyarakat.
Baca juga: Terkait Izin Konsesi PT TPL, Pihak KSPPM Temukan Ini Dalam Investigasi Lapangan
Namun, setelah izin konsesi PT Indorayon dicabut, perusahaan bubur kertas ini berganti nama menjadi PT Toba Pulp Lestari di masa kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri.
Kehadiran TPL itu, tak jauh berbeda dengan PT Indorayon, menuai beragam masalah di masyarakat.
Setidaknya isu mengenai kerusakan lingkungan dan perampasan tanah ulayat dari masyarakat adat Batak paling getol disampaikan.
Selain itu, kehadiran PT TPL disebut - sebut membuat perpecahan di tataran masayarakat serta tindakan kriminalisasi bagi masyarakat adat yang melakukan perlawanan.(tribun-medan.com)