Afghanistan Semakin Kacau, ISIS Sudah di Kabul, Mujahidin Bangkit Melawan Taliban: 60 Orang Tewas
AS telah memperingatkan warganya untuk menghindari bandara Kabul. Alasannya ada kekhawatiran tentang potensi serangan oleh cabang ISIS
Angka itu masih kecil sebab beberapa orang yang ingin dievakuasi AS dipukuli dalam perjalanan ke bandara.
Oleh karennaya mereka diminta menghindari kerumunan besar di luar gerbang bandara.
Negara-negara lain juga telah memperingatkan tentang situasi di lapangan.
Pemerintah Jerman mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bandara tetap "sangat berbahaya dan akses ke bandara seringkali tidak memungkinkan".
Sementara kementerian luar negeri Swiss mengumumkan situasi keamanan telah "memburuk secara signifikan dalam beberapa jam terakhir" dan menunda penerbangan evakuasi carteran dari Kabul.
Pasukan AS saat ini berusaha tetap mengendalikan bandara internasional. Demikian dilansir dari INTISARI.
Mereka membantu mengevakuasi warga mereka sendiri dan warga negara lain, termasuk warga Afghanistan yang bekerja dengan pasukan Barat dan takut akan keselamatan mereka di bawah Taliban.
Tetapi AS telah menetapkan tanggal penarikan 31 Agustus untuk pasukan mereka, dan tidak jelas apa yang akan terjadi setelah tanggal ini.
Pasukan ISIS
Akan Menyerang Balik
Pasca Afghanistan jatuh ke tangan Taliban, banyak yang mempertanyakan kekuatan pasukan elite Afghanistan. Sebab, pasukan elite Afghanistan sendiri sempat dilatih oleh pasukan Amerika Serikat (AS).
Namun apa yang terjadi dengan mereka sebelum Afghanistan jatuh ke tangan Taliban?
Dilansir dari kompas.com pada Senin (23/8/2021), nasib pasukan elite Afghanistan berubah usai pasukan AS meninggalkan negaranya satu per satu.
Mereka memang sempat dilatih dan dilengkapi peralatan canggih oleh pasukan AS.
Semua itu guna menjadi dasar mereka untuk melawan Taliban.