INILAH Sistem Pemerintahan Timor Leste, Tahun Depan Mengadakan Pemilihan Presiden
Selain Gusmao, salah satu nama yang kini beredar sebagai calon presiden Timor Leste adalah Armanda Berta do Santos, wakil perdana menteri Timor Leste
Konstitusi Timor Leste mirip dengan Portugal, meskipun presiden kurang kuat daripada zaman Portugis dahulu.
Sampai saat ini negara itu masih tetap menuju membangun administrasinya dan institusi pemerintahan.
Unit Intelijen Ekonomi menilai Timor Leste sebagai "demokrasi tidak sempurna" tahun 2019.
Kepala negara Timor Leste adalah presiden, yang dipilih secara langsung dengan pemilu untuk jangka waktu 5 tahun, dan yang kekuatan eksekutifnya dibatasi oleh konstitusi. Namun presiden mampu memveto legislatif, tapi aksinya dapat dihentikan oleh parlemen.
Setelah pemilu, presiden menunjuk perdana menteri dan kemudian memilih wakil perdana menterinya. Biasanya dari pemimpin partai mayoritas atau koalisi mayoritas.
Sebagai kepala pemerintahan perdana menteri mengepalai kabinet.
Saat ini presiden Timor Leste adalah Fransisco Guterres dari partai Fretilin. Ia menjabat sejak 20 Mei 2017.
Sementara itu perdana menteri Timor Leste adalah Taur Matan Ruak dari partai PLP. Ia menjabat sejak 22 Juni 2018. Kini telah mengajukan surat pengunduran diri. Tetapi tetap menjabat sampai mendapat persetujuan dari Presiden Fransisco Guterres. Roda pemerintahannya pun kini ditangani oleh wakilnya, Armanda Berta do Santos.
Baca juga: Viral Potret Mantan Presiden Timor Leste Xanana Gusmao Ikut Angkat Barang Membantu Korban Banjir

Potret Xanana Gusmao ikut turun langsung membantu korban banjir dan longsor di Dili, Timor Leste, pada Sabtu-Minggu (3-4 April 2021) lalu. (FACEBOOK MARIANO COSTA)
Dikutip dari dw.com, ada koalisi enam partai di Timor Leste sepakat membentuk pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Kay Rala Xanana Gusmao.
Kesepakatan tersebut kabarnya telah disampaikan kepada Presiden Francisco Guterres Lu Olo lewat sebuah surat, tutur jurubicara koalisi pada hari Selasa (10/3/2021).
Xanana yang kini berusia 73 tahun mengaku telah membentuk koalisi baru yang menguasai 34 dari 65 kursi di parlemen. Presiden pertama Timor Leste itu juga mengklaim mandat untuk menduduki kursi perdana menteri.
"Koalisi ini harus menawarkan diri sebagai alternatif untuk mengakhiri jalan buntu politik," kara jurubicara koalisi, Antonio da Conceicao kepada kantor berita Reuters.
Timor Leste belakangan mengalami gejolak politik sejak jatuhnya koalisi pemerintahan Perdana Menteri Taur Matan Ruak. Pada Februari 2021 dia mengundurkan diri menyusul kegagalan pemerintah meloloskan rancangan anggaran negara untuk tahun 2020.
Keretakan koalisi ditandai oleh mundurnya partai terbesar, Kongres Nasional untuk Rekonstruksi Timor (CNRT) yang menggariskan nasib pemerintah di Dili. Gusmao yang memimpin CNRT memerintahkan kadernya untuk mengambil sikap abstain pada saat pengambilan suara.
Da Conceicao mengatakan keputusan mengusulkan Xanana Gusmao sebagai perdana menteri baru datang dari Presiden Guterres sendiri. Meski demikian perselisihan sempat mewarnai keduanya ketika Guterres menolak sejumlah usulan nama menteri yang diajukan Gusmao, lantaran dugaan korupsi.
Gejolak politik berkepanjangan di Dili sejauh ini dianggap bertanggung jawab menghambat pembangunan di Timor Leste. Korupsi yang merajalela juga mempersulit tugas pemerintah mengurangi angka kemiskinan.
Saat ini pertumbuhan ekonomi berada di bawah ekspektasi pasar. Namun jika tahun lalu Timor Leste mencatat pertumbuhan sebesar 3,9%, untuk 2020 Bank Dunia memprediksi peningkatan signifikan di kisaran 4,6%. Kebergantungan yang besar terhadap sektor minyak dan gas yang menyumbang 60% pada devisa negara dinilai membebani laju investasi.
Sejumlah lembaga ekonomi, termasuk Bank Dunia, berulangkali menyarankan agar pemerintah Timor serius mendorong diversifikasi sumber devisa dengan mengembangkan sektor nonmigas.
Namun saat ini pemerintah justru fokus mengembangkan tiga kawasan industri di pesisir selatan untuk memperkuat industri minyak dan gas. Rencana tersebut antara lain melibatkan pembangunan pusat industri petrokimia, kilang pengolahan dan perluasan proyek pengeboran gas di ladang Greater Sunrise senilai 50 miliar dollar AS.
Dimensi raksasa proyek Tasi Mane memaksa pemerintah mengulurkan tangan kepada investor Cina. Saat ini perusahaan konstruksi milik pemerintah Cina sudah memegang kontrak pembangunan terminal alih muat gas di Beaco. Perusahaan Cina juga ikut mengerjakan beragam proyek infrastruktur seperti pembangunan jalan nasional.
Bahkan, Timor-Leste pada Sabtu (5/6/2021) juga menerima sejumlah jarum suntik dan vaksin Sinovac Covid-19 yang disumbangkan oleh China.
Seperti dilaporkan Xinhua, upacara serah terima vaksin diselenggarakan di bandara Internasional Dili.
Wakil Perdana Menteri Timor-Leste Armanda Berta dos Santos, Duta Besar China untuk Timor-Leste Xiao Jianguo, Perwakilan Program Pangan Dunia (WFP) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Timor-Leste dan pejabat lainnya dari pemerintah Timor-Leste menghadiri upacara serah terima tersebut.
Dewan Legislatif
Parlemen Nasional Timor Leste memiliki 65 anggota terpilih yang dipilih oleh perwakilan proporsional untuk jangka waktu lima tahun.
Jumlah kursi dapat bervariasi dari minimal 52 sampai maksimal 65, meski memiliki 88 anggota selama masa jabatan pertamanya yang juga berlangsung selama enam tahun, dari 2001 hingga 2007.
Hal ini karena konstitusi menetapkan jika 88 anggota Majelis Konstitusi akan menjadi parlemen pertama setelah konstitusi mulai berlaku tahun 2002. Konstitusi Timor Leste mencontoh Konstitusi Portugal.
Sementara itu Mahkamah Agung memiliki satu hakim yang ditunjuk oleh Parlemen Nasional dan sisanya ditunjuk oleh Dewan Tinggi Kehakiman. Seperti disebutkan dalam sumber tahun 2010, negara tersebut sedang dalam proses mengembangkan sistem hukum yang mencakup pengacara praktik swasta
(*/tribunmedan/poskupang/intisari)
Baca juga: Timor Leste Lalui Fase Terburuk Covid-19, Dibiarkan Sekarat Gara-gara China-Australia Saling Sikut
Baca juga: Timor Leste Bakal Jadi Negara Mati 10 Tahun Lagi Walau Punya Dana Abadi Ratusan Triliun Rupiah di AS
Baca juga: Biaya Makan di Timor Leste Ternyata Cukup Mahal, Harga Air Mineral Saja Mencapai Rp 10 Ribu
Baca juga: Timor Leste Sudah 11 Tahun Mengemis Jadi Anggota ASEAN, Kini Semakin Sulit Masuk, Ini Penyebabnya!
Baca juga: Kehadiran China di Timor Leste Bikin Australia Kalang Kabut, China Tawarkan Bantu Ini. . .