Materi Belajar Sekolah
Materi Belajar Bahasa Indonesia Kelas 7: Pengertian Puisi Rakyat, Jenis, dan Ciri-cirinya
Puisi rakyat merupakan kesusastraan rakyat warisan nenek moyang yang memiliki nilai-nilai dan berkembang dalam kehidupan masyarakat.
Pantun merupakan bentuk puisi Indonesia (melayu) yang terdiri atas sampiran da nisi, tiap baitnya biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak a-b-a-b.
Pantun dikenal dengan banyak nama di berbagai daerah, dimana dalam Bahasa Tagalog pantun disebut tonton, dalam Bahasa Jawa disebut tuntun.
Contoh : pisang emas dibawa berlayar (a), masak sebiji di atas peti (b), hutang emas boleh dibayar (a), hutang budi dibawa mati (b).
Syair
Kata syair berasal dari Bahasa Arab “syu’ur” yang berarti perasaan.
Syair umumnya ditulis untuk menceritakan sesuatu sehingga, syair memiliki bait yang sangat banyak.
Adapun jenis syair yaitu syair agama, syair kiasan, syair romantic, dan syair sejarah.
Contoh : semua manusia kan pasti mati (a), baik petani ataupun menteri (a), mari kita bercermin diri (a), agar kita tak sampai merugi (a).
Gurindam
Jenis puisi rakyat yang terakhir adalah gurindam.
Ini adalah salah satu bentuk puisi lama dan memiliki pengaruh sastra Hindu.
Guridam terdiri atas dua bait dan tiap baitnya terdiri atas dua baris, yang memiliki rima a-a.
Sekilas, guridam terlihat sama dengan karmina atau pantun kilat namun pada guridam baris pertamanya adalah sebab atau syarat sementara baris kedua merupakan akibat atau tujuan dan umumnya dipakai untuk menyampaikan nasihat.
Contoh : belajar janganlah ditunda-tunda (persoalan), karena kamu tidak akan kembali muda (jawaban), jika kamu terus menunda (sebab), hilanglah sudah kesempatan berharga (akibat).
(*/tribun-medan.com)
Baca juga: Materi Belajar Fisika Kelas 7: Pengertian dan Perbedaan Energi Kinetik dan Potensial
Baca juga: Materi Belajar Ekonomi: Empat Fungsi Pajak, Budgeting, Mengatur, Stabilitas, dan Redistribusi