KRONOLOGI Sebenarnya Dugaan Perselingkuhan ASN Tanjungbalai, Kini Sudah Cabut Laporan
Terkait dengan kasus dugaan perselingkuhan yang dilakukan oleh oknum ASN Tanjungbalai berakhir damai dengan masing-masing mencabut laporan.
Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.COM, TANJUNGBALAI - Terkait dengan kasus dugaan perselingkuhan yang dilakukan oleh oknum ASN Tanjungbalai berakhir damai dengan masing-masing mencabut laporan.
Hal itu langsung di ungkapkan Asmui Rasyid Marpaung saat di konfirmasi Tribun-medan.com, Selasa(19/10/2021).
TERKUAK Motif Pria 30 Tahun Rudapaksa dan Rampok Ibu Rumah Tangga Suriani di Labuhanbatu
SANG Ibu Kaget bukan Kepalang Lihat Putrinya di Story Facebook tengah Dirudapaksa 2 Pria
KRONOLOGI Sebenarnya Dugaan Perselingkuhan ASN Tanjungbalai, Kini Sudah Cabut Laporan
KORBAN Penyerangan Geng Motor Ceritakan Kronologi Kejadian: Kepala Dibacok Paling Terasa
FAKTA-fakta Kapolsek Tiduri Anak Tersangka dengan Iming-iming Bebaskan Sang Ayah
PINJAMAN Online Resahkan Masyarakat, Polda Sumut Kini Tangani 7 Kasus
Katanya, perdamaian tersebut terjadi di Kota Medan pada Senin(18/10/2021), dimana diantara pihak telah mencabut laporan di Polrestabes Medan.
"Kami sudah berdamai, semua pihak mencabut laporan di Polrestabes Medan semalam," ujar Asmui.
Ia mengatakan kasus ini hanyalah kesalahpahaman belaka, sebab hal yang di tudingkan tidak benar terjadi.
"Salah paham, karena tidak ada kasus saya di grebek di hotel," kata Asmui.
Ia mengaku, kejadian itu bermula ketika ia bersama rombongan sedang melakukan kunjungan kerja ke Kementerian Dalam Negeri.
"Kebetulan dia ini adalah adek Junior saya di IPDN dulu, kemudian, ada kunjungan kerja di Kementerian Dalam Negeri sama-sama ada urusan disana," katanya.
Disinggung terkait dengan isi chat yang menuju kearah perselingkuhan, Asmui mengaku hal tersebut adalah salah paham.
Ia mengaku, terkait dengan penggerebekan di hotel Kota Medan merupakan bukan hal yang sebenarnya terjadi.
"Memang salah saya juga, ga bilang ke Istri. Terkait dengan penggerebekan yang dikabarkan, itu tidak benar. Karena kami berada di dalam mobil menuju ke arah Travel," katanya.
TRAGIS, Remaja Putri 14 Tahun Dirudapaksa dan Disiarkan via Story Facebook oleh Kenalan Medsos
Hari Pertama E-Parking Diterapkan di 22 Titik di Medan, Jukir Akui Pendapatan Menurun 50 Persen
KAHIYANG Ayu Teteskan Air Mata, Hadiri Pemakaman Istri Wakil Wali Kota Medan
TAK TANGGUNG-TANGGUNG, Istri Punya Bukti Perselingkuhan Suami dengan Guru, 100 Video Hotel
FOTO-foto Pembunuhan Sadis di Samosir yang Menggegerkan, Anak Bantai Ayah Kandung dan Aniaya Ibu
SHANDY Aulia Akhirnya Angkat Bicara setelah Pernikahannya dengan David Herbowo Dikabarkan Bermasalah
"Saat itu kami dari Jakarta Kebetulan menaiki penerbangan yang sama, sesampainya di Medan, saya di Jemput, dia naik kereta api Bandara," tambahnya.
Namun, dikarenakan hari larut malam, D tidak berani menggunakan jasa taksi online untuk menuju travel yang mengarah ke Aceh Tenggara.
"Karena udah malam, dia mungkin ga berani untuk menaiki grab atau gojek. Itulah dia meminta tolong saya untuk mengantarkan ke Travel yang ada di Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan," katanya.
Namun dikarenakan hari larut malam, dan kebetulan hari sabtu, ia menduga istrinya cemburu akibat hal tersebut.
"Salah saya, ga bilang istri. Karena itu hari sabtu malm minggu. Pas kebetulan istri juga di Medan. Jadi mungkin dilihatnya kenapa mobil saya menuju ke arah Jamin Ginting, sehingga terjadilah keributan tersebut," katanya.
Meskipun begitu, kedua pihak kini telah saling memaafkan dan telah saling mencabut laporan, baik dari kasus dugaan perzinahan, hingga kasus dugaan pemukulan.
INNA LILLAHI, Istri Wakil Wali Kota Medan Tutup Usia 42 Tahun setelah Dirawat di RS Siloam
BOS Indomaret Tewas dalam Kecelakaan di Tol Cipularang, Begini Kronologinya
ISTRI Arya Saloka jadi Bulan-bulanan, Dihujat dan Dimaki-maki hanya Lantaran Apungkan Pertanyaan Ini
AYU Ting Ting Ngaku Tak Punya Uang di ATM, Sebut Sosok Ini yang Pakai Uangnya Beli Barang Branded
TIGA Pemuda Jadi Korban Begal, Sepeda Motor Raib dan Terkena Sayatan Benda Tajam
BBM Langka, Pertamina Sudah Dua Kali Dipanggil Polda Sumut, Ini Alasannya
KRONOLOGI SEBELUMNYA hingga Ada Bukti Chat Mesum
Oknum camat di Aceh Tenggara dituduh telah berzina dengan oknum pejabat Pemkot Tanjungbalai, Sumatera Utara.
Dua pejabat itu diduga berzina di Jakarta, setelah dibongkar oleh istri sah.
Diketahui oknum camat itu berinisial DP, wanita yang sudah bersuami.
Sementara, pria yang menjadi selingkuhannya adalah ARM alias Mui, suami dari anggota DPRD Tanjung Balai, Chairunnisa Batubara.
Perselingkuhan itu terbongkar setelah Chairunnisa mengetahui hubungan suaminya dengan DP tersebut.
Tak mau dituduh berzina, DP melapor balik keluarga Chairunnisa atas tuduhan penganiayaan.
Chairunnisa Batubara melaporkan DP ke polisi karena telah merebut suaminya.
"Iya, kemarin dia (Chairunnisa Batubara) melaporkan suaminya ketangkap tangan sedang berduaan dengan wanita lain di tempat terbuka di Kota Medan," kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Rafles Langgak Putra Marpaung, Selasa (12/10/2021).
"Saat dicek handphonenya, ada bukti percakapan mereka melakukan hubungan suami istri. Setelah suami ini mengakui dibawalah ke kantor polisi," sambungnya.
Rafles pun membantah bahwa terlapor digerebek oleh pihaknya di hotel sekitar Medan.
Dikatakannya, berdasarkan pesan yang ada di handphone ARM, diketahui terjadi hubungan suami istri ARM dan DP di salah satu hotel wilayah Jakarta.
"TKP nya itu di hotel yang ada di Jakarta. Atas dasar itu dibawa ke kantor ke polisi dilaporkan masalah perzinahan 284 KUHP. Karena TKP nya di Jakarta, maka dilimpahkan ke Polda Metro Jaya melalui Polda Sumut nantinya," sebutnya.
"Kalau kedua terlapor enggak bisa ditahan. Karena kalau kasus zina enggak bisa ditahan," tutupnya.
Mengaku Dianiaya
Saat diwawancarai, Desy Permatasari alias DP mengaku dianiaya oleh MJ.
MJ merupakan kerabat dari Chairunnisa Batubara yang bertugas di Kejati Sumut.
Saat MJ menganiaya DP, ada dua perwira polisi yang menyaksikan.
Kedua perwira tersebut adalah Kompol dan Kompol AB.
Kompol D merupakan perwira di Polda Sumut, sementara Kompol AB bertugas di Polres Langkat.
Berkaitan dengan kasus ini, awak media sempat mencari ARB alias Mui di kantornya.
Namun, ARB alias Mui tidak datang bekerja sejak kasus perselingkuhannya terbongkar.
ARM tiba di Kota Medan dan dijemput oleh sopirnya naik Mitsubishi Pajero di Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang.
Kemudian, ARM alias Mui mengantarkan DP pulang, lantaran ingin bersama.
Saat tiba di Komplek Citra Garden, Jalan Padang Bulan, tiba-tiba dua unit mobil menyalip kendaraan yang ditumpangi ARM dan Desy.
"Saat saya diantar di depan Komplek Citra Garden, enggak lama kemudian tiba dua mobil lainnya yaitu Fortuner dan Alphard menyetop kendaraan kami," kata korban.
Kemudian, CH, istri ARM alias Mui tiba-tiba turun dan menaiki kendaraan yang korban tumpangi.
Setelahnya, istri Mui meminta sopir turun dan berganti mengendarai kendaraan tersebut.
Di dalam mobil, kata Desy, CH istri Mui mengancam dirinya lantaran dituduh sebagai pelakor.
Singkat cerita, DP dibawa bersama dengan Mui ke rumah MJ, di Komplek Tasbih II.
MJ merupakan kerabat dari CH, yang kini bertugas di Kejati Sumut.
Sesampainya di sana, kata DP, ia langsung dipukul oleh MJ tanpa bertanya-tanya terlebih dahulu.
"Muka saya langsung dipukulnya," ucap DP.
Tak berapa lama setelah diinterogasi di rumah MJ, perselingkuhan keduanya terungkap.
Suami DP berinisial B kemudian tiba di kediaman MJ.
Tujuannya, agar MJ dan keluarganya tidak menganiaya korban.
Saat itu, B, suami DP minta MJ (oknum jaksa), CH (istri Mui), RCD (istri MJ) dan AS (kakak CH) untuk membawanya ke polsek terdekat agar tidak terjadi aksi penganiayaan tersebut.
"AS yang paling menyiksa saya. Saya berusaha lari, terus dipukulnya lagi," jelasnya.
Bahkan, sambungnya, penganiayaan tersebut menyita perhatian keluarga lain yang kebetulan aparat penegak hukum berpangkat Kompol berinisial D yang bertugas di Polda Sumut.
Tak lama berselang, datang Kompol AB dan istri yang bertugas di Polres Langkat.
"Kompol AB datang sama istrinya belakangan, mereka tidak ikut menganiaya," jelas dia.
Suami korban menyesalkan tindakan penganiayaan ini.
Sebab, persoalan ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
Namun sebaliknya, persoalan ini menjadi panjang lantaran CH, istri Mui dan keluarganya yang diduga menganiaya korban, masih saudara kandung dengan mantan Wali Kota Tanjungbalai berinisial MS yang terjerat suap dan korupsi.
"Akhirnya kami bisa keluar dari rumah MJ sekitar jam 6 pagi. Bukti penganiayaan berupa visum dari Rumah Sakit Pringadi Medan sudah kami serahkan juga kepada polisi saat melapor," ungkapnya.
Diamankan polisi
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, saat dikonfirmasi membenarkan adanya penangkapan terhadap oknum pejabat yang bertugas di Kota Tanjungbalai.
Diamankannya oknum tersebut saat bersama wanita yang bukan istrinya.
"Benar ada oknum pejabat di Kota Tanjungbalai yang kita amankan," ujarnya.
Lanjut juru bicara Polda Sumut ini, penangkapan terhadap oknum pejabat itu setelah istri yang bersangkutan melaporkan kasusnya ke Polrestabes Medan tentang dugaan tindak perselingkuhan.
Dalam kasus ini pihak penyidik, masih melakukan penyelidikan terhadap kasus dugaan perselingkuhan terhadap oknum pejabat di Kota Tanjungbalai tersebut.
"Sejauh ini penyidik masih bekerja melakukan pemeriksaan terhadap keduanya. Nanti hasilnya akan kita sampaikan kembali," katanya.
(cr2/*/tribun-medan.com)