Dugaan Pemerasan Anggota Kepolisian
Oknum Polisi Diduga Memeras Tempat Pijat, Pekerja Terapis Ngaku Dijebak dan Diminta Rp 50 Juta
Sejumlah oknum anggota kepolisian dari Polda Sumut diduga lakukan penjebakan dan pemerasan di panti pijat
Penulis: Alija Magribi | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Sejumlah pria yang diduga oknum polisi dituding melakukan penjebakan, dan memeras tempat pijat yang ada di Kota Siantar.
Dalam aksinya, oknum ini meminta uang sampai Rp 50 juta.
Mia, pekerja di panti pijat mengatakan peristiwa ini terjadi pada Kamis (7/10/2021) kemarin.
Saat itu datang tamu pria minta dilayani pijat.
Baca juga: Oknum Polisi Diduga Peras Terapis Pijat Esek-esek Hingga 50 Juta, Kapolda Sumut: Segera Diperiksa
Belakangan diketahui, pria itu adalah polisi yang mereka kenal sebagai Acong.
"Tamu itu mau kusuk, udah ngusuk tamu, aku itu dikasih uang Rp 400 ribu, 'kita main aja' katanya," ujar Mia menirukan percakapan oknum polisi itu, Kamis (4/11/2021).
Mia yang semula hanya melayani pijat, diminta melakukan hubungan seks oleh oknum polisi tersebut.
Bahkan ia diminta mencarikan kondom untuk melayani oknum tersebut.
"Katanya enggak apa-apa, 'nggak ada orang'. Pas aku buka (baju), terus dia keluarkan HP ngevideoin itu," cerita Mia.
Baca juga: Oknum Polisi Diduga Peras dan Rudapaksa Istri Tahanan, Kapolda: Kalau Melanggar Kode Etik Pecat!
Teman sesama pekerja terapi lainnya, Suli, menerangkan bahwa beranjak dari situ, 4 personel kepolisian lainnya datang dan langsung naik ke lantai atas.
Para polisi tersebut tak menjelaskan dugaan pelanggaran apa yang terjadi di lokasi terapis, di mana mereka mencari nafkah.
Para pekerja terapi pun kaget saat dikumpulkan oleh polisi yang mengaku berasal dari Polda Sumut.
Mereka tak diperlihatkan surat tugas razia, penggeledahan, atau semacamnya.
Bahkan handphone mereka langsung disita dan dibawa masuk ke dalam mobil.
Baca juga: Aktivis Perempuan Desak Kapolda Sumut Pecat Oknum Polisi Cabuli Wanita Hamil
"Datang tiba-tiba, langsung ke kamar mandi. Terus naik ke atas. Mereka naik mobil Avanza putih. Terus mereka sorot semua pakai kamera (hp). Mereka mau razia, saya bilang tunggu tauke saya dulu. Tapi nggak ada katanya. Hp kami langsung disita," kata Sulli.
Para pekerja pijat kemudian disuruh tunduk saat masuk ke dalam mobil dan dibawa ke Medan.
"Kami dibawa ke Renakta Polda Sumut di Medan. Kami ditanya kerjanya apa, kami bilang massage. Kami tunggu ditebus sama tauke baru kami katanya boleh pulang," cerita Suli.
Suli yang khawatir menceritakan hal ini kepada wartawan mengaku, ia dan teman temannya merasa dijebak.
Mereka yang harusnya melayani pijat, tapi digiring untuk melakukan hubungan terlarang dan berakhir dengan permintaan sejumlah uang.
Baca juga: Cabuli Wanita Hamil, Bripka Rahmat Hidayat Lubis Sudah Tiga Kali Disidang Kasus Narkoba
"Suruh damai pertama Rp 100 juta. Kemudian Rp 75 juta ya saya bilang kami cari makan untuk anak-anak kami. Kemudian jadi Rp 50 juta lima orang. Kami satu orang jadi masing-masing Rp 10 juta," cerita Suli.
Suli mengatakan mereka dijebak dengan melakukan dugaan tindak pidana prostitusi online.
Ia sendiri heran padahal hari itu tak melakukan apa-apa di tempat pijat.
"Satu dari mereka bilang, bahwa punya rumah yang ada patung Liberty di depan mi sop Lestari. Gara gara ini saya jual lembu di kampung," kata Suli.
Baca juga: Oknum Polisi yang Didakwa Jual Sabu Tangkapan Minta Dibebaskan Hakim Karena Alasan Ini
Suli menjelaskan bahwa mereka memberikan uang tersebut ke para polisi.
Selain mereka, lokasi pijat di tempat sebelah juga dimintai uang damai yang kabarnya juga puluhan juta rupiah.
"Pas kami kasih uangnya, langsung mereka bagi-bagi di depan kami," tutupnya.
Berikut rekaman CCTV yang didapat dari lokasi pijat.
Terkait kasus ini, awak media masih berupaya mengonfirmasi Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi.
Kapolda Periksa Informasi
Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak mengatakan akan segera memeriksa kabar yang beredar tersebut.
Ia pun mengucapkan terima kasih setelah dikirim video yang diduga anggotanya yang terekam kamera CCTV di sebuah ruangan.
Panca menyebutkan agar awak media mengkonfirmasi ke Kabid Humas Polda Sumut.
"Trims infonya, tolong konfirmasi ke kabid Humas ya, dan saya akan cek," kata Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, Kamis (4/11/2021)
(alj/tribun-medan.com)