Terungkap Penyebab Ipda OS Tembak Poltak Pasaribu dan M Aruan, Berikut Penjelasan Polda Metro Jaya

Korban tewas bernama Poltak Pasaribu, dan korban luka, M Aruan. Sementara korban selamat, Parsaoran Munthe dan Ibrahim melarikan diri.

Editor: AbdiTumanggor
HO / Tribun Medan
Jenazah Poltak Pasaribu dikabarkan dibawa ke kampung halamannya di Tebing Tinggi, Sumut 

Menurut Zulpan, saat ini Divisi Propam Mabes Polri dan Bidang Propam Polda Metro Jaya dilibatkan dalam penyelidikan kasus tersebut.

Hal itu untuk mencari tahu apakah tindakan yang dikeluarkan oleh Ipda OS sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP) atau tidak.

Dari hasil pemeriksaan sementara, Polda Metro Jaya mengungkap adanya peristiwa penguntitan terhadap pria berinisial O sebelum Ipda OS melepaskan tembakan.

Pria O dibuntuti tiga unit mobil, tapi 2 lainnya melarikan diri.

"Sebenarnya ada tiga mobil kejadiannya, ada dua lagi lari," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Zulpan kepada wartawan Selasa (30/11/2021).

Pria O merasa dirinya dibuntuti sejak di hotel di Sentul, kemudian menghubungi Ipda OS.

Ipda OS kemudian mengarahkan O untuk keluar dari tol melalui Exit Tol Bintaro. Niatnya, ipda OS hendak melakukan pengamanan.

Setelah itu, terjadi keributan di lokasi. Saat itulah Ipda OS kemudian mengeluarkan tembakan.

Jenazahnya Poltak Pasaribu di rumah duka disambut Isak tangis keluarga
Jenazahnya Poltak Pasaribu di rumah duka disambut Isak tangis keluarga (TRIBUN MEDAN/HO)

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Azis Amdriansyah, mengatakan bahwa pihaknya menerima imformasi dari Polsek Palmerah pada Sabtu (27/11/2021) dini hari sekira pukul 00.31 WIB.

Dari keterangan Polsek palmerah, bahwa ada informasi dari RS Pelni korban luka tembak.

"Dari informasi itu kami datangi dan benar dua orang yang dirawat di RS Pelni terdapat luka yang diduga hasil tembakan," ujar dia, Sabtu (27/11/2021).

Dari keterangan korban, pihaknya membuka CCTV yang ada disekitar lokasi kejadian dan diperoleh identitas kendaraan terduga pelaku penembakan.

Namun, kata Azis pihaknya masih melakukan proses penyelidikan dan ia belum bisa menyampaikan secara jelas penyebab penembakan.

"Saat ini dibawa ke RS Kramat Jati, dugaan kuat sajam, sekali lagi harus dibutuhkan bukti pendukung lain yang harus diperiksa labfor keterangan ahli," ucap dia.

Satu korban meninggal dunia

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved