Banjir Hebat Melanda Madina
TERKAIT Banjir Madina, Walhi Mendorong Investigasi Kerusakan Lingkungan
Menurut data pemerintah setempat sebanyak 16 Kecamatan dan 74 desa tergenang banjir dan juga longsor. Walhi pun mendorong investigasi diadakan.
Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Randy P.F Hutagaol
Dia menyebut seperti ekspansi perkebunan sawit yang masif dan menyebabkan deforestasi kawasan hutan.
Tak hanya itu, ancaman kerusakan lingkungan juga banyak disebabkan oleh pertambangan-pertambangan kecil yang tak memiliki izin.
"Karena usai banjir ini baik pemerintah daerah dan Provinsi membentuk tim investigasi khusus. Secara serius menegakan hukum kepada industri. Baik yang memiliki izin atau pun yang tidak memiliki izin yang merusak lingkungan," tegas Putra.
Tanpa hal itu, Putra menyakini bencana ekologis akan terus terjadi dan semakin meluas.
"Daerah aliran sungai, kawasan hutan dari hulu ke hilir sudah semakin rusak akibat eksplorasi yang tidak mempertimbangkan lingkungan. Masyarakat berhak hidup dalam lingkungan yang baik dan sehat. Perlu tindakan, kalau tidak maka akan terjadi bencana ekologis yang semakin luas," katanya.
KONDISI TERKINI Banjir Yang Terjang 74 Desa di Madina, Air Masih Rendam Rumah Setinggi 80 Cm
Kepala Desa Patiluban Hilir, Kecamatan Natal, Daflan mengabarkan kondiri terkini warga yang mengungsi akibat banjir yang melanda sejak beberapa waktu lalu.
Diketahui, Desa Patiluban Hilir adalah satu. Di antara 74 desa yang terdampak banjir dan longsor di Kabupaten Madina.
"Kalau air saat ini sudah menyurut menjadi sekitar 50 cm - 80 cm," kata Daflan kepada Tribun Medan, Senin (20/12/2021).
Dia menjelaskan sebagian besar yang sebelumnya mengungsi di jembatan telah kembali ke rumah masing - masing.
"Ya sudah ada masyarakay yang membersihkan rumah," sebutnya.
Sementara itu, untuk suplai makanan sampai saat ini dikatakannya masih aman meski dari Pemda belum dapat masuk.
Sebelumnya dikabarkan ada 220 KK yang terkena banjir di desa tersebut. Banjir sempat melanda dengan ketinggian capai 1 meter - 2 meter.
Di lain pihak, Kepala BPBD Mandailing Natal (Madina) Subuki Nasution mengabarkan hari ini banjir telah menyurut di 16 kecamatan dan 74 desa yang terdampak.
"Kita sudah dapat informasi di tiap kecamatan banjir telah menyusut. Tinggal sekitar 30 cm - 70 cm. Jadi rata - raya sudah mulai mau kering," kata Subuki Nasution kepada Tribun Medan, Senin (20/12/2021).
Dia juga menjelaskan kondisi cuaca di daerah tersebut sementara ini cerah. Sehingga memungkinkan air semakin cepat surut.
