NGERI Sudah 2 Tahanan Polsek Medan Kota Meninggal dengan Kisah yang Sama, Diduga tak Setor Uang '86'
Penyidik tersebut meminta Feni menyiapkan uang sebanyak Rp 25 juta untuk agar suaminya bisa dibebaskan.
Sudah Dua Tahanan Polsek Medan Kota Mati dengan Cerita yang Sama, Diduga karena Tidak Setor Uang 86
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kasus tewasnya tahanan di wilayah hukum Polrestabes Medan kembali terjadi.
Bahkan, kejadian tewasnya tahanan bernama Zailani serupa dengan kasus tewasnya tahanan sebelumnya yang diketahui bernama Aryes Prayudi Ginting.

Keduanya merupakan tahanan Polsek Medan Kota, dan penyidiknya merupakan orang yang sama yakni Hafni.
Zailani dan Aryes Prayudi Ginting merupakan tahanan kasus dugaan narkoba.
Feni, istri Zailani mengungkapkan bahwa, suaminya ditangkap bersama dengan seorang temannya bernama Wak Angkot.
Namun, Wak Angkot dilepas oleh pihak kepolisian dengan alasan tidak memiliki keluarga.
Saat Feni mengunjungi suaminya di Polsek Medan Kota, dirinya sempat berbicara dengan penyidik bernama Hafni.
Penyidik tersebut meminta Feni menyiapkan uang sebanyak Rp 25 juta untuk agar suaminya bisa dibebaskan.
"Saya mana ada duit segitu. Saya orang susah, untuk makan sehari-hari saja kami susah, suami nggak kerja. Suami saya berdua ditangkap, tapi saya nggak kenal sama temannya (Wak Angkot) itu," kata Feni kepada Tribun-medan.com, Kamis (29/12/2021).
"Cuma dia sering dipanggil orang Wak Angkot. Wak Angkot ini dilepas, kata polisi karena Wak Angkot ini tidak memiliki keluarga," sambung Feni.
Dia juga mengaku, mendapatkan cerita dari suaminya bahwa Zailani tidak memiliki barang bukti saat ditangkap.
Dan bahkan, Feni juga tidak pernah menerima surat apapun terkait penangkapan suaminya.
"Enggak ada barang bukti, dia (Zailani) cerita saya nggak ada barbut katanya, saya bersih, tau-tau sama orang itu saya ditempel paket Rp 50 ribu katanya, dari tangan polisi itu, ini barang kau gitu katanya," sebutnya.
Hal serupa juga sempat diceritakan oleh istri Aryes Prayudi Ginting, bernama Fitri Indriani.