Bantuan Pembaca Kompas Jangkau Masyarakat Kurang Mampu di Pinggiran Kota Salatiga

Masyarakat kurang mampu di Salatiga, Jawa Tengah menerima bantuan dari para pembaca Harian kompas yang disalurkan oleh Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas

Editor: iin sholihin
ISTIMEWA
BANTUAN SEMBAKO - Proses serah terima simbolis bantuan sembako pembaca Harian Kompas yang diwakilkan Gramedia Semarang dan warga Dusun Tetep RT006, RW003, Kelurahan Randuacir, Kecamatan Argomulyo, Sabtu (15/1/2022). 

TRIBUN-MEDAN.com - Masyarakat kurang mampu di Salatiga, Jawa Tengah menerima bantuan dari para pembaca Harian kompas yang disalurkan oleh Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (YDKK) pada Sabtu (15/1/2022).

YDKK memberikan bantuan sebanyak 50 paket berupa sembako bagi warga Dusun Tetep RT006, RW003, Kelurahan Randuacir, Kecamatan Argomulyo.

Bantuan secara simbolis diserahkan oleh  perwakilan Forum Komunikasi Daerah (FKD) Kompas Gramedia Semarang Gregorius Magnus Finesso, diterima oleh Ketua RT 006 Muhamat Rahmatyadi. 

Saluran bantuan YDKK untuk masyarakat menengah ke bawah di wilayah pinggiran Kota Salatiga berasal dari himpunan donasi pembaca Harian Kompas. Penyerahan bantuan berlokasi di dekat perbatasan Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.

Baca juga: Pembaca Harian Kompas Bantu Pemulihan Korban Banjir di Aceh Utara

Paket bantuan yang berisikan beras, minyak goreng, tepung terigu, vitamin, dan masker ini ditujukan untuk membantu warga yang terkena dampak ekonomi selama pandemi.

“Bantuan dari DKK semaksimal mungkin diprioritaskan bagi kelompok warga yang sangat terdampak dan belum banyak diperhatikan. Selama masa pandemi ini, di wilayah Jateng dan DIY, ada ribuan paket bantuan yang disalurkan, di antaranya kepada kelompok nelayan, kaum miskin kota, korban bencana alam, buruh gendong pasar, dan penyandang difabel,” tutur Perwakilan FKD Kompas Gramedia Semarang Gregorius Magnus Finesso.

Bantuan ini ditujukan kepada masyarakat warga Dusun Tetep dengan mayoritas bermata pencaharian sebagai buruh harian lepas dan petani ladang, yang mana mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dikarenakan kondisi kenaikan harga barang pokok.

Pendapatan yang diterima oleh warga masih dibawah rata-rata, sehingga warga kerap mengandalkan hasil kebun masing-masing untuk memenuhi kebutuhan pokok. 

Ketua RT006 Rahmatyadi yang hadir menyatakan, sebagian besar warganya merupakan petani tegalan dan buruh lepas.

“Jika tidak ada pandemi, banyak warga merantau ke kota, seperti Semarang. Namun, sejak pandemi melanda, tak ada lagi pekerjaan bagi mereka,” jelas Rahmatyadi.

“Bantuan ini akan disalurkan seadil-adilnya dan kami yakin akan sangat berguna bagi warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” tambahnya.

Bantuan dari YDKK berasal dari donasi Pembaca Harian Kompas yang diserahkan kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan. Hingga saat ini, YDKK telah menyalurkan bantuan sembako ke seluruh Indonesia sebanyak 3 batch dengant total 17.000 paket Sembako.
Sebelumnya, Direktur Yayasan DKK Antonius Tomy Trinugroho turut menuturkan, YDKK selalu berupaya menyalurkan bantuan dari pembaca Harian Kompas kepada warga yang sangat membutuhkan.

Sekilas Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK)

Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) adalah lembaga filantrofi media yang didirikan oleh Jakob Oetama dan P.K Ojong (founders Kompas Gramedia). DKK bertransformasi menjadi Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas sejak 2011.

Cikal bakal DKK dimulai pada 1966 ketika Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin, mengajak media massa memberikan sekaligus mengumpulkan dana dari masyarakat untuk membantu masyarakat miskin. Pemicu lainnya adalah penggalangan dana melalui dompet pembaca Harian Kompas untuk membantu korban banjir di Solo tahun 1966. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved