Kasus Dugaan Bunuh Diri

Istri Pejabat Bank yang Diduga Minum Racun Bersama Dua Anak Kembarnya Dimakamkan di Pemakaman Elit

Ibu dan dua anaknya yang diduga meninggal dunia karena minum racun dimakamkan di pemakaman elit

Penulis: Indra Gunawan | Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN SIPAHUTAR
Rumah duka guru PNS yang diduga ajak dua anak kembar bunuh diri 

TRIBUN-MEDAN.COM,DELISERDANG- Ibu dan dua anak kembarnya yang meninggal dunia karena diduga minum racun dimakamkan hari ini, Jumat (8/4/2022).

Informasi yang dihimpun, pihak keluarga akan membawa ketiga jenazah korban ke pemakaman elit Taman Eden Desa Bangun Rejo, Tanjungmorawa. 

Sebelum jenazah ketiganya diberangkatkan, keluarga lebih dahulu melakukan ibadah pemberangkatan di rumah duka kawasan Kelurahan Lubukpakam III, Kecamatan Lubukpakam, Kabupaten Deliserdang. 

"Siang ini rencananya dimakamkan di Taman Eden Tanjungmorawa," kata Lurah Lubukpakam III, Yosi Ginting. 

Pihak keluarga sendiri hingga saat ini masih tertutup dengan awak media. 

Awak media juga dilarang untuk mengambil foto atau video di area rumah. 

Bahensah Palar Purba, suami korban yang menjadi saksi kunci dalam kasus kematian ini juga belum bisa ditemui. 

Kepala Unit Bank pelat merah di kawasan Simpang Kayu Besar Tanjungmorawa itu juga masih fokus untuk mempersiapkan pemakaman istri dan kedua anaknya itu. 

Sementara itu warga masih terus berdatangan ke rumah duka. 

Begitu datang mereka masuk ke ruang keluarga tempat dimana ketiga jasad korban disemayamkan.

Tampak kalau di lokasi ini hanya ada beberapa papan bunga yang terlihat. 

Es Kopi Beracun

Polisi saat ini masih melakukan autopsi terhadap jenazah ibu dan dua anak kembarnya yang tewas di dalam kamar di Kecamatan Lubukpakam, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.

Kepala RS Bhayangkara TK II Medan, dr drg Kombes Nelson Situmorang mengungkap, berdasarkan hasil autopsi sementara, diduga kuat ketiganya tewas lantaran menenggak minuman beracun.

Namun dia belum mau membeberkan lebih jelas.

 

Baca juga: Istri Pimpinan Bank yang Diduga Bunuh Diri Bersama Dua Anak Kembarnya Tenggak Racun Ini

Berdasarkan informasi yang didapatkan Tribun-medan.com, ketiganya tewas usai sang ibu mencampur racun ke kopi yang dipesannya melalui ojek online.

"Jadi karena memang dari penyidik di TKP juga ada tanda-tanda minum sesuatu yang sifatnya beracun, sehingga (ada temuan) cairan di lambung lalu cairan yang ada di tenggorokannya," kata Kombes Nelson Situmorang, Kamis (7/4/2022).

Nelson mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil toksikologi dari forensik Polda Sumut.

Hasil pemeriksaan toksikologi akan menentukan seberapa banyak kadar racun, jenis dan penyebab pasti kematian ibu dan anak tersebut.

Baca juga: Kabar Pertengkaran Guru PNS yang Diduga Minum Racun Bersama Anak Kembarnya, Ini Kata Polisi

"Belum bisa kami deteksi karena kejadian yang baru jadi kadar zat beracun belum bisa kami tentukan. Nanti mungkin dari sisi kualitas, kuantitas akan dijelaskan oleh Forensik Polda Sumut," terangnya

Kepala Rumah Sakit RS Bhayangkara TK II Medan, dr drg Kombes Nelson Situmorang mengatakan, tiga jenazah ibu dan anak kembar tersebut selesai menjalani otopsi sekitar pukul 02:00 WIB dinihari.

Mereka tiba ke RS Bhayangkara TK II Medan sekitar pukul 21:30 dan mulai diotopsi sekitar pukul 23:00 WIB.

Sampel darah dan urine ketiga jenazah pun telah diambil untuk kemudian diperiksa melalui toksikologi forensik.

Baca juga: MISTERI Guru PNS Diduga Minum Racun Bersama Dua Anak Kembarnya, Saksi Mata Ungkap Hal Ini

"Kemudian urine dan darahnya diambil untuk kami lakukan pemeriksaan toksikologi namanya yang dilakukan di laboratorium forensik Polda Sumut.

Kalau jenis racun kami tidak boleh berandai-andai dan kami masih menunggu hasil dari temuan laboratorium forensik Polda Sumut," tutupnya.

Sebelumnya, seorang ibu berinisial RDS dan kedua anak kembarnya ditemukan tewas tergeletak di dalam kamarnya di Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deliserdang Sumatera Utara.

Kabar tewas inipun menggemparkan warga sekitar

Soal Kabar Pertengkaran

Kasat Reskrim Polresta Deliserdang, Kompol I Kadek Hery Cahyadi menyebut, sejauh ini pihaknya masih menunggu hasil autopsi dari dokter Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan. 

Hasil autopsi akan diserahkan dalam waktu dekat dengan bentuk berita acara. 

 

 

"Yang jelas apakah di dalam tubuhnya ada racun atau tidak nanti hasil autopsilah yang bisa memastikan," ucap I Kadek Kamis, (7/4/2022).

I Kadek menyebut, saat ini pihaknya belum bisa mengambil keterangan suami korban, Bahensyah Palar Purba karena masih dalam suasana duka.

Keterangannya dianggap sangat diperlukan meskipun pada saat kejadian korban sedang bekerja. 

"Setelah dikebumikan baru kita pintai keterangan suaminya," kata I Kadek.

Dari amatan Tribun-medan.com, rumah mewah tempat korban tinggal tampak banyak dipenuhi kamera pemantau CCTV.

Selain bagian luar rumah juga bagian dalam ikut dipasang CCTV.

Terkait hal ini I Kadek menyebut tidak ada dugaan kalau pada saat satu hari itu ada pertengkaran di dalam rumah. 

 

 

"Sedang kita pelajari juga (rekaman CCTV) dan kordinasi nanti sama Polda. Enggak ada dugaan bertengkar karena suaminya berangkat kerja mulai dari pagi," ucap I Kadek 

Ia menyebut saat ini juga sudah mengamankan sisa minuman yang ditemukan di dalam kamar tempat dimana jasad ketiganya ditemukan. 

Selain itu juga diambil sisa makanan dari dalam rumah. Nantinya makanan dan minuman ini akan dibawa ke lab untuk diketahui kandungannya. 

Profil RDS, Guru PNS yang Diduga Bunuh Diri

Peristiwa dugaan bunuh diri dengan cara menenggak racun yang dilakukan oleh seorang ibu dan dua anak kembarnya di Lubukpakam, Kabupaten Deliserdang menjadi perhatian masyarakat.

Menurut informasi, guru PNS dan dua anak kembarnya itu ditemukan meninggal dengan mulut berbuih di dalam kamar rumah mewahnya pada Rabu (6/4/2022).

Banyak orang yang bertanya-tanya, mengapa korban RDS (38) mau melakukan perbuatan teersebut, apalagi mengajak kedua anaknya. 

Informasi yang dihimpun, kedua anak yang tewas ini adalah anak dari hasil program bayi tabung. 

 

 

Dari data yang dihimpun Tribun-medan.com, RDS guru PNS di SMK Negeri 1 Beringin Kabupaten Deliserdang. 

"Iya, dia guru di sini, guru bidang studi Bahasa Inggris. Saat ini dia itu posisinya sedang cuti, jadi sudah lama tidak mengajar," ucap Kasek SMK Negeri 1 Beringin, Ilyas Kamis, (7/4/2022)

Ilyas mengatakan, cuti yang dimohonkan oleh RDS sudah disetujui oleh Badan Kepegawaian Provinsi.

Cutinya pun dilakukan berkelanjutan mulai dari saat dirinya sedang masa mengandung.

"Dia itukan ikut program bayi tabung. Mulai dari mengandung sudah mengajukan cuti dan ingin fokus mengurusi kandungannya. Kemudian setelah lahir dia melanjutkan cutinya lagi.

 

 

Cuti karena dia ingin fokus saat itu sebab juga harus bolak-balik ke Malaysia untuk jalani program itu," kata Ilyas. 

Karena takut aktivitas belajar mengajar di sekolah terganggu, makanya yang bersangkutan disebut mengajukan cuti yang tidak mendapatkan gaji. 

"Anaknya inipun setelah lahir butuh perhatian lagi, karena itu tadi dari bayi tabung. Karena suaminya orang mampu, makanya dia berani cuti dan enggak dapat gaji.

Kalau ke sekolah, ya sekali-kali hanya sekedar nyapa saja. Dia itu orangnya baiklah saya anggap. Enggak pernah ada cerita apa-apa soal keluarga," kata Ilyas.

Hingga saat ini, sosok suami korban, Bahensyah Palar Purba masih belum bisa dimintai keterangan oleh wartawan.

Ia adalah Kepala Unit Bank berplat merah di Kawasan Simpang Kayu Besar Tanjungmorawa. 

Saat awak media menyambangi rumah duka, keluarga membatasi akses wartawan untuk melakukan peliputan. 

Mereka melarang wartawan untuk mengambil dokumentasi foto.

Bahkan, keluarga membuat tulisan di depan pagar dilarang mengambil foto. 

Keluarga menganggap bahwa ini adalah aib keluarga.(dra/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved