Rusia vs Ukraina
Peringatan Terakhir Putin, Rudal Satan Bergerak ke Perbatasan Finlandia, AS Luncurkan Rudal Canggih
Selain mengancam Negara lain untuk ikut campur perang Rusia dan Ukraina, Rusia juga mengancam Negara non-NATO untuk bergabung dengan NATO.
Namun, pemerintahan Beijing membantahnya.
Selain tiga negara itu, Korea Utara juga tengah melakukan pengembangan terhadap rudal hipersonik.
Mereka juga sudah melakukan uji coba peluru kendali jenis ini dan diklaim sukses pada Januari lalu.
Senjata hipersonik menuju target di ketinggian yang lebih rendah dibanding rudal balistik.
Ankatan Udara Amerika mengeklaim, senjata ini memiliki kecepatan suara sekitar 6.200 kilometer per jam atau lebih dari lima kali kecepatan suara.
AS sendiri saat ini cukup berfokus pada pengembangan rudal super cepat itu.
Pada bulan Maret lalu Washington juga berhasil melakukan uji rudal hipersonik.
Selain itu, aliansi AUKUS yang dipimpin Washington yang juga mencakup Inggris dan Australia, juga telah mengumumkan rencana untuk bekerja sama mengembangkan senjata berkecepatan tinggi.
AS bahkan akan membantu membuat kapal nuklir untuk Australia.
Pengujian ini sendiri dilakukan saat AS bersitegang dengan Rusia terkait serangan Moskow ke Ukraina.
Presiden Joe Biden menganggap serangan itu merupakan serangan ilegal.
Tak hanya itu, AS bersama sekutu Baratnya juga menerapkan sanksi ekonomi kepada negara pimpinan Presiden Vladimir Putin itu. Hal ini membuat Putin meradang.
Putin dilaporkan telah meminta militer untuk mengaktifkan kekuatan nuklir dalam keadaan siaga tinggi.
Putin mengatakan ini merupakan respon bagi negara-negara yang digambarkannya sebagai 'tidak bersahabat.'
Tak hanya itu, Putin juga sebelumnya sempat menguji rudal balistik antarbenua (ICBM) terbarunya.
