Dugaan Malapraktik

Direktur RSUD Amri Tambunan Merajuk Ditanya Kasus Happy Damanik yang Meninggal Usai Operasi Caesar

Direktur RSUD Amri Tambunan malah merajuk ketika dikonfirmasi mengenai kasus pasien meninggal dunia usai operasi caesar

Penulis: Indra Gunawan | Editor: Array A Argus
HO
Happy Damanik, ibu yang meninggal setelah diminta operasi caesar oleh dokter RSUD Amri Tambunan 

Aprianto Manurung sampai tak habis pikir, kenapa musibah ini bisa terjadi. 

Catatan buruk RSUD Amri Tambunan

RSUD Amri Tambunan, fasilitas kesehatan milik Pemkab Deliserdang berulangkali menjadi sorotan.

Sebelum kasus Happy Yansdika Damanik viral, RSUD Amri Tambunan juga sempat dikritisi karena beragam kebijakannya yang dinilai menyengsarakan rakyat.

Satu diantara kebijakan yang sampai saat ini belum diterima sejumlah warga adalah soal adanya uang jaminan Rp 1 juta, bagi warga miskin yang ingin berobat.

Tiap warga miskin yang ingin mendapat pelayanan rumah sakit, harus menyediakan uang jaminan Rp 1 juta.

Baca juga: Warga Miskin Dimintai Uang Rp 1 Juta Berobat ke RSUD Amri Tambunan, DPRD: Jangan Bebani Masyarakat

Aturan ini pun sempat dikomplain beberapa kepala desa di Kabupaten Deliserdang, yang membawa warganya ke RSUD Amri Tambunan.

Para kepala desa menilai, bahwa warga miskin datang ke rumah sakit pemerintah dengan harapan bisa mendapat keringanan.

Namun, uang jaminan Rp 1 juta yang diminta pihak RSUD Amri Tambunan, justru menyusahkan masyarakat.

Kemudian, kasus lain yang sempat bikin heboh di RSUD Amri Tambunan adalah ketika seorang balita tidak ditangani dengan cepat oleh petugas medis.

Balita anak pasangan M Fahrur Rozi dan Intan Sari itu akhirnya meninggal dunia, lantaran lamban ditangani pihak RSUD Amri Tambunan.

 

 

Karena masalah ini pula, kakek sang balita bernama Surya Darma mengaku kecewa berat dengan pelayanan RSUD Amri Tambunan.

Surya Darma yang menjabat sebagai Wakil Sekretaris Bidang Kerohanian DPD Partai Golkar Deliserdang ini menyebut bahwa petugas di RSUD Amri Tambunan itu tidak punya akhlak, karena mengabaikan pasien yang butuh pertolongan.

Lalu, kasus lain yang sempat disoroti masyarakat adalah terkait pungutan biaya untuk fasilitas pelayanan Covid-19.

Sejumlah pihak menilai, program layanan ini cuma ajang cari untuk pihak RSUD Amri Tambunan.

Meski masalah terus muncul di RSUD Amri Tambunan, sayangnya Bupati Deliserdang, Amri Tambunan belum ada mengambil sikap tegas terhadap manajemen rumah sakit pelat merah itu.

Para petinggi rumah sakit masih menjabat, meski masalah terus-terusan muncul dan meresahkan masyarakat.(dra/tribun-medan.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved