KTT G20 di Bali
POLEMIK Menlu Rusia Sergei Lavrov Dikabarkan Walk Out saat Dikritik Bertubi-tubi oleh Negara Barat
Disebutkan, Sergei Lavrov menghadapi kritik bertubi-tubi dari negara-negara barat hingga dirinya memutuskan walk out.
"Jangan terpancing berita media barat. Bapak Menlu keluar sebentar saja dari ruang acara karena ada beberapa pertemuan bilateral," ujar Dennis.
Sementara itu, juru bicara Kemlu RI Teuku Faizasyah mengaku heran perihal adanya berita walk out Lavrov dari pertemuan para menlu G20 di Bali.
Senada dengan Dennis, Faizasyah mengatakan Lavrov saat itu keluar ruangan lantaran ada pertemuan bilateral.
"Kok walk out ya? Sepengetahuan saya Menlu Rusia ada beberapa bilateral di sela-sela pertemuan (sama juga dengan negara-negara lain, termasuk Indonesia). Siangnya, setelah makan siang yang bersangkutan tinggalkan Indonesia," kata Faizasyah.
Faizasyah juga mengkonfirmasi kabar mengenai Lavrov tidak ikut makan malam dengan para menlu G20 seusai pertemuan.
Dia menyebut tidak ada acara makan malam setelah acara tersebut. "Tidak ada acara jamuan makan malam seusai pertemuan, yang ada Ibu Menlu (Retno Marsudi) makan malam dengan beberapa pejabat Kemlu," katanya.
AS tak mau kontak dengan Rusia
Aroma perseteruan Amerika Serikat (AS) dengan Rusia itu memang tampak terbawa di KTT Menlu G20 Bali, Jumat (8/7/2022).
Di forum tersebut, Menteri Luar Negeri Amerika AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov sama-sama tidak mau saling bertemu.
Blinken ogah menemui Lavrov di KTT Menlu G20. Sebaliknya, Menlu Rusia membalasnya dengan komentar tidak akan mengejar AS untuk berdiskusi.
"Bukan kami yang mengabaikan kontak, tapi Amerika Serikat," kata Lavrov kepada wartawan, dikutip dari kantor berita AFP. "Kami tidak mengejar siapa pun untuk mengadakan pertemuan," lanjutnya.
AS berusaha mengisolasi Rusia di panggung dunia, dan para ajudan Blinken berkata bahwa mereka tidak melihat ada gunanya berbicara dengan Lavrov selama Moskwa melanjutkan perangnya di Ukraina.
Lavrov seraya memberi hormat kepada tuan rumah Indonesia, mengecam pendekatan negara-negara Barat di G20 yang dibentuk sebagai perkumpulan negara ekonomi utama dunia. Ia bilang, para mitra Barat berusaha menghindari pembicaraan tentang masalah ekonomi global.
"Sejak saat mereka berbicara, mereka meluncurkan kritik pedas terhadap Rusia atas situasi di Ukraina, menyebut kami agresor dan penjajah. Semua orang menyuruh kami untuk mengakhiri operasi dan mencapai solusi damai," lanjut Lavrov.
Namun, dia menambahkan, "Terlepas dari perilaku rekan-rekan Barat kami, ini adalah diskusi yang berguna."
