Pengakuan Mas Bechi 2 Tahun Polisi Tak Berani Menangkapnya: Karena Kalian Licik, Picik
Mas Bechi menegaskan dirinya tidak mungkin melakukan tindakan pencabulan sebagaimana yang dituduhkan selama ini.
TRIBUN-MEDAN.com - Sosok Mas Bechi anak kiai di Jombang belakangan menjadi sorotan.
Pria bernama asli Moh Subchi Azal Tsani tersandung kasus pencabulan santriwatinya.
Ternyata sebelum ditangkap, Mas Bechi sempat mengaku bahwa ia telah difitnah.
Mas Bechi menyebut fitnah itu diduga dihembuskan oleh mantan istri kedua ayahnya.
Mas Bechi menegaskan dirinya tidak mungkin melakukan tindakan pencabulan sebagaimana yang dituduhkan selama ini.
Dijelaskan bahwa kejadian tersebut tertulis dalam kronologi yang diunggah, Kamis 7 Juli 2022.
Isinya, bahwa Mas Bechi merasa di fitnah oleh mantan istri kedua ayahnya.
“Sudah sejak kecil saya sering difitnah oleh keluarga dan mantan istri kedua abah saya, sudah biasa, sudah kebal. Tapi fitnah terakhir yang dibilang saya melakukan pelecehan seksual terhadap santriwati saya, ini sungguh biadab dan keterlaluan, tunggu saja Allah akan membalas setiap perbuatan fitnah,” kata Mas Bechi
Menurut putra Kiai MM, tuduhan pencabulan yang diarahkan kepadanya adalah fitnah.
Hal itu lantaran kejadian disebutkan tahun 2017 tapi baru dilaporkan 2019 dan langsung jadi tersangka.
“Dan tanpa mendalami bukti-bukti kongkret. Ini sangat tidak masuk akal. Mengingat pelapor sudah pernah dipanggil untuk dikonfrontir kebenaran di hadapan kedua orang tua saya. Bahkan istri saya dan pengakuan mereka di bawah tekanan dan ancaman dari mantan istri abah saya. Karena jika mereka tidak mau mengikuti perintah mantan istri kedua abah saya akan dikeluarkan dari sekolah,” tulis Mas Bechi.

Mas Bechi Tantang Polisi
Kemudian, Mas Bechi mengungkapkan kalau selama 2 tahun ini dirinya tidaklah buron seperti yang dikatakan polisi.
Tersangka bahkan terang-terangan mengaku selama ini ia di rumah.l di Ponpes Shiddiqiyyah.
"Sampe sekarang saya gak pernah kemana-mana. Orangnya tuh gak buron, masih di rumah.
Saya buktikan saya masih di rumah. Saya masih bisa makan, minum kopi."