Kasus DBD

Sempat Zona Merah, Kasus DBD di Kota Pematangsiantar Mulai Menurun Sepekan Terakhir

Namun, status zona merah kasus DBD Kota Siantar belum ada pencabutan dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.

Penulis: Alija Magribi | Editor: Ayu Prasandi
HO
Balai Kota Pematangsiantar 

TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR- Angka kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD di Kota Pematangsiantar mulai mengalami tren penurunan. 

Namun, status zona merah kasus DBD Kota Siantar belum ada pencabutan dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.

Kabar baik itu diketahui usai mengonfirmasi Plt Kadis Kominfo Pematangsiantar Johannes Sihombing, Selasa (19/7/2022).

Baca juga: CUACA PANAS, Kota Siantar Zona Merah Kasus DBD

Ia menyebut tren penurunan itu terjadi dalam sepekan terakhir, di mana kasus tercatat 16 dan kini tinggal 7 orang. 

“Kemarin ada 16 orang dirawat ke rumah sakit per tanggal 10 Juli 2022, dan sekarang sudah mulai turun. Sudah tinggal 7 orang,” kata Johannes melansir data Senin (18/7/2022) kemarin. 

Johannes menyampaikan, sejak berstatus zona merah atau KLB kasus DBD, Pemerintah Kota Pematangsiantar mulai membentuk kelompok kerja dari tingkat kota hingga tingkat kelurahan.

Tim tersebutlah yang nantinya mendapat tugas mencegah tumbuh kembangnya sarang nyamuk.

“Kita mulai mengaktifan (kelompok kerja (pokja) reaksi cepat untuk penanganan DBD. Fungsi Pokja inilah yang akan bekerjasama dengan masing-masing Puskesmas.

Pokja bekerja dengan masyarakat untuk membersihkan permukiman. Kemudian menguras, menutup, dan mengubur segala sesuatu yang bisa menimbulkan genangan air,” kata Johannes. 

Kemudian, kata Johannes, Pokja ini rutin mengimbau tentang pola hidup sehat.

Apalagi salah satu faktor meningkatnya kasus DBD di Kota Pematangsiantar berdasarkan epidemiologi adalah karena cuaca panas yang mempengaruhi pertumbuhan nyamuk. 

Baca juga: Lapas Tebingtinggi Lakukan Fogging, Optimalkan Pencegahan DBD

Diketahui, untuk Kota Pematangsiantar sendiri -sejak bulan Januari hingga Juli 2022 saat ini terdapat 317 kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD). Sementara angka kematian sebanyak 7 orang sepanjang 2022 ini.

“Tim Pokja itu lah yang terus melaporkan hasil perkembangan di lapanhan kepada atasan,” kata Johannes menuturkan. 

(Alj/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved