Mantan Kabareskrim Buka Suara

KRITIK TAJAM Mantan Kabareskrim, Singgung Berbagai Kejanggalan Hingga Pencopotan Dokter Forensik

Mantan Kabareskrim Polri, Komjen (Purn) Susno Duadji melayangkan kritik tajam terhadap insiden pembunuhan Brigadir J

Editor: Array A Argus
HO
Kolase foto Komjen (Purn) Susno Duadji dan Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo 

Sehingga hasilnya memang benar-benar murni.

Susno juga tidak ingin nama dokter forensik tercoreng karena ulah oknum tertentu.

"Yang penting independen, jangan sampai dirusak forensik Polri yang sudah mendapat nama internasional karena gara-gara oknum yang forensik-forensikan," tegasnya.

Kejanggalan di mata Susno Duadji

Dalam segmen wawancara dengan Kompas TV, Susno Duadji juga mempapar sejumlah kejanggalan yang menurutnya terkesan aneh dan tidak masuk akal.

Pertama mengenai penjelasan Mabes Polri menyangkut penembakan terhadap Brigadir J

"Ya, kejanggalan mulai daripada kejadian Jumat, diumumkan hari Senin. Loh, kok kejahatan mesti ada hari libur, hari Minggu, hari raya, ya enggak bener itu," katanya.

Kemudian yang kedua mengenai masalah handphone milik Brigadir J yang terus diributi. 

 

 

"Kok yang ribut dicari misalnya hanya HP Brigadir J, loh, kenapa HP pak Sambo tidak diambil?" kata Susno.

Dia juga mempertanyakan, kenapa penyidik tidak mengambil HP istri Irjen Ferdy Sambo dan ajudannya Bharada E.

Bagi Susno, semua alat komunikasi pihak terkait penting untuk disita dan diselidiki guna menjawab kasus ini. 

"Kemudian Bharada E dimana? Kenapa tidak diperiksa. Kemudian statemen Kadiv Humas menyatakan sudah ditemukan (CCTV), bukan sudah disita, berarti betul-betul hilang itu kan decorder CCTV," kata Susno.

Kalau decoder CCTV hilang, lanjut Susno, sudah sepatutnya dipertanyakan.

Apakah memng murni hilang, atau memang sengaja dihilangkan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved