Istri Anggota TNI Ditembak
INILAH 10 Fakta Dalam Kurun Waktu 6 Hari Lima Pelaku Penembak Istri Anggota TNI Ditangkap
Sebelumnya, RW (37) ditembak di depan rumahnya di Jalan Cemara III, Kelurahan Padangsari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin.
Di samping itu, ia mengatakan, temuan di lapangan seperti proyektil peluru sudah diserahkan ke laboratorium forensik untuk diteliti secara teori balistik. Barang itu akan diuji apakah selaras dengan senjata yang digunakan. "Senjata Kaliber 9 mm , peluru sudah ketemu senjata masih kita cari," ujarnya.
4. Suami RW Inisial Kopda M Mendadak Menghilang
Anehnya, saat seorang terduga pelaku berhasil ditangkap, Suami dari RW, inisial Kopda (Kopral Dua) M mendadak kabur. Kopda M merupakan anggota Arhanud-15 Kodam IV Diponegoro. Ia tak menampakkan diri saat iserinya dirawat di rumah sakit selepas kena tembak dua kali oleh empat orang tak dikenal.
Kini Kopda M masih dicari satuannya. Sebab, selepas istrinya dioperasi pengangkatan peluru di rumah sakit, ia menghilang. "Selepas kejadian yang bersangkutan sempat mengantar dan menunggu pasca operasi selesai. Besok harinya tidak hadir. Apel pagi dan sore tidak ada," kata Kapendam IV Diponegoro Letkol Inf Bambang Hermanto, di Kantor Polrestabes Semarang, Jumat (22/7/2022).
5. Status Kopda M Kini Dilimpahkan ke Polisi Militer
Kapendam mengatakan, Kopda M suami dari korban kini berstatus Tidak Hadir Tanpa Izin (THTI) di kesatuan. Pelanggaran THTI pada masa damai sudah masuk kategori tindak pidana militer. "Maka oleh komandan batalyon dilaporkan ke pimpinan dibarengi dengan pelimpahan perkara ke penyidik Polisi Militer," bebernya.
Ketika disinggung kaburnya Kopda M lantaran ada indikasi keterlibatannya terhadap kasus tersebut, Kapendam menjawab dengan diplomatis. "Mohon maaf kami belum bisa menjawab masalah itu," ungkapnya. Ia menambahkan, Kopda M belum berstatus desersi karena belum di atas 30 hari. "Desersi itu ada aturannya , di atas 30 hari. Ini masih dibawah 30 hari jadi masih THTI," terangnya.
6. Amarah Panglima TNI Andika Perkasa
Panglima Jenderal Andika mengatakan telah memeriksa sejumlah saksi dan bukti elektronik. Bahkan, kata Andika, pihaknya juga telah memiliki saksi yang punya hubungan khusus asmara dengan suami korban penembakan tersebut. Hal tersebut disampaikannya usai memberikan pembekalan kepada 102 Taruna dan Taruni Akademi Angkatan Laut angkatan ke-69 tingkat III di KRI Bima Suci yang sandar di Dermaga Kolinlamil Tanjung Priok Jakarta Utara pada Jumat (22/7/2022). "Kita sudah memiliki saksi-saksi. Termasuk saksi yang memang memiliki hubungan khusus asmara dengan suami korban ini," kata Andika.
Andika mengatakan berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi dan bukti yang dimiliki pihak TNI terdapat dugaan kuat suami korban terlibat dalam penembakan tersebut. Saat ini, kata dia, TNI juga tengah mencari suami korban yang buron. "Sejak hari pertama kita sudah dan dugaan memang kuat karena suami dari korban ini dari sejak hari pertama. Dan bukti-bukti investigasi sudah mengarah kepada beberapa orang yang kami lebih cenderung juga mengaitkan ke suami korban," kata Andika.
Andika juga mengatakan TNI akan menjerat dengan pasal-pasal maksimal yang bisa diterapkan. Ia pun meminta publik percaya pihaknya akan menuntaskan kasus tersebut. "Jadi ini adalah masalah-masalah yang menurut saya sangat tidak manusiawi. Karena apakah kesenangan pribadi yang kemudian memberikan dorongan untuk melakukan apa saja, menghalalkan segala cara. Ini akan kita usut tuntas," kata Andika.
7. Kopda Muslimin (M) Sudah 4 Kali Mencoba Membunuh Sang Istri
Setelah 5 pelaku pembunuh bayaran ditangkap, ternyata sang suami dari RW (37) yang bernama Kopda Muslimin atau Kopda M diduga sudah empat kali mencoba membunuh istrinya RW, mulai dari diracun hingga disantet. Terakhir pelaku menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi korban. Namun sang istri, RW berhasil lolos dari maut. Hal itu disampaikan Kapolda Irjen Ahmad Luthfi dan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Widi Prasetijono saat konferensi pers, Senin (25/7/2022).
Kopda Muslimin diduga sudah empat kali memerintahkan pembunuh bayaran untuk membunuh istrinya. "Sudah sekitar 1 bulan lalu suami korban memerintahkan dengan target menewaskan istrinya," kata Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, di Semarang, Senin (25/7/2022).
Upaya percobaan pembunuhan pertama, lanjut dia, dilakukan dengan cara meracuni korban. Ia menuturkan, upaya percobaan lain dilakukan lewat upaya pencurian di rumah korban dengan target menghabisi nyawa korban. "Ada pula upaya menewaskan korban dengan menggunakan santet," bebernya.
Adapun motif suami korban melakukan upaya percobaan pembunuhan tersebut karena pelaku memiliki kekasih lain. Dari sejumlah saksi yang diperiksa penyidik, lanjut dia, terdapat seorang wanita berinisial W yang diduga sebagai kekasih Kopda M. Saat ini, kata dia, tim gabungan TNI/ Polri masih memburu anggota Yonarhanud 15 tersebut. Kapolda mengimbau Kopda M untuk menyerahkan diri sebelum petugas gabungan melakukan tindakan tegas.
Adapun barang bukti yang diamankan, kata Lutfi, yaitu dua sepeda motor dan dua pucuk pistol rakitan. "Investigasi tim gabungan mengungkap ada lima pelaku penembakan. Ada yang bertugas eksekutor dan pengawas," kata Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, dalam gelar perkara, Senin (25/7/2022).
"Dari rekaman CCTV, eksekutor menembak korban dua kali. Terlihat empat pelaku datang menggunakan sepeda motor Kawasaki Ninja dan Honda Beat. Keempat pelaku diduga sudah menunggu kedatangan korban di salah satu persimpangan jalan," katanya.
8. Minta Kopda M Segera Menyerahkan Diri
Seperti diberitakan sebelumnya, keempat pembunuh bayaran mulai mengincar korban pada pukul 08.00 WIB. Saat itu, mereka juga telah membawa senjata api diduga rakitan yang diperoleh H-3 sebelum aksi, seharga Rp 3 juta. Lalu, sekitar pukul 11.00 WIB, mereka melakukan penembakan kepada Rini.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/KASAD-lihat-pelaku-penembakan-istri-anggota-TNI.jpg)