Brigadir J Ditembak Mati

Mengharukan, 40 Hari Kepergian Brigadir Yosua, Sang Ibu Minta Pendeta Doakan Putri Candrawathi

40 hari kepergian Brigadir Yosua Hutabarat masih menyimpan luka di hati keluarga. Apalagi, penyebab Brigadir Yosua ditembak komandannya, Ferdy Sambo

HO
40 hari kepergian Brigadir Yosua Hutabarat masih menyimpan luka di hati keluarga. Apalagi, penyebab Brigadir Yosua ditembak komandannya, Irjen Ferdy Sambo masih belum terang.  

Samuel bilang sudah selayaknya memang Bharada E mendapatkan perlindungan, agar semua nanti bisa diungkapkan secara lugas ke publik.

"Perlindungan pada Bharada E saya rasa memang sangat penting, dia saksi kunci, perlu diselamatkan," ungkap Samuel.

Pihak Samuel sendiri hingga kini tidak mengajukan perlindungan ke LPSK.

Ayah Brigadir Yosua itu mengaku pada Juli lalu mendapatkan pesan dari LPSK.

"Mereka menanyakan apakah bersedia menyampaikan permohonan untuk perlindungan ke LPSK," kata dia.

Setelah berdiskusi panjang dengan kuasa hukum, dengan banyak pertimbangan, akhirnya permohonan tidak diajukan hingga saat ini.

Putri Alami gangguan Kesehatan Jiwa

Di lain sisi, istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi masih menangis dan mengurung diri. 

Ia masih satu kali muncul di depan publik saat menjenguk Ferdy Sambo yang ditahan di Mako Brimob saat ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua Hutabarat

Putri memberikan keterangan di depan awak media sambil menangis. Ia mengatakan tetap mencintai suaminya. 

Putri Candrawathi belum ditetapkan tersangka, meski memberikan laporan palsu ke Polri. Ia mengaku mendapatkan pelecehan dari Brigadir Yosua pada 8 Juli 2022. 

Namun kenyataannya, semua itu bohong. Timsus bentukan Kapolri tidak menemukan tindakan pelecehan di hari itu. 

Usai tampil di depan Mako Brimob, Putri tak kunjung muncul lagi.

Namun sebelumnya, tidak ada satu pun lembaga dan polisi yang bisa memeriksa Putri karena mengaku masih syok. 

LPSK dan Komnas HAM mengatakan tidak mendapatkan keterangan dari ibu empat anak ini. Karena, Putri hanya menangis dan mengatakan malu untuk mengungkapkan motif dari pembunuhan Brigadir Yousa hingga menyeret 63 personel polisi diperiksa. Selain itu, dua ajudannya, Bripka RR dan Bharada E dan satu ARTnya KM ikut ditetapkan sebagai tersangka. 

Sumber: TribunNewsmaker
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved