Pelaku Tawuran
Waktu Beraksi Mentiko Kali, Setelah Ditangkap Pelajar yang Tawuran dan Merampok Nangis-nangis
Puluhan pelajar yang terlibat tawuran lalu merampok nangis-nangis setelah ditangkap dan dihadapkan kepada orangtuanya
Diungkapkannya, kedepannya polisi juga akan melakukan penyelidikan ke sekolah - sekolah, untuk mencari tahu dari mana pelajar ini mendapatkan senjata tajam.
"Tindaklanjutnya kami akan melakukan penyelidikan. Pertanggungjawaban dari pihak sekolahnya mana, sampai anak-anak ini keliling-keliling bawa senjata tajam. Apa upaya dari sekolah," bebernya.
Fathir menilai, selama ini pihak sekolah tidak bertanggungjawab terhadap para peserta didiknya.
Bahkan, ada beberapa sekolah yang muridnya sering terlibat dalam aksi kriminal di jalanan.
"Kami akan melakukan pemeriksaan dam penyelidikan ke sekolah-sekolah yang memang anak anaknya ini berulang kali melakukan perbuatannya,"
"Jangan mereka lepas tangan, seharusnya mereka sebagai tenaga pendidik mereka punya peran besar untuk mendidik anak-anak nya ini," sambungnya.
Baca juga: Kapolres Samosir Kerahkan Armada Antar Jemput Pemuda dan Pelajar Ikuti KKR Akbar
Baca juga: Aksi Gerombolan Pelajar Bawa Sajam dan Rampok Dua Motor Pengendara di Jalan Medan Sunggal
Jika para pelajar kembali tawuran, kata Fathir, itu juga merupakan bentuk kegagalan pihak sekolah dalam mendidik siswanya.
"Berarti mereka gagal secara tidak langsung, ketika anak didiknya ini melakukan pidana brutal di ruang publik," tambahnya lagi.
Dikatakan Fathir, jika kedepannya masih terulang kembali aksi dari pelajar ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan.
"Mungkin kedepannya akan kita koordinasikan dengan Dinas Pendidikan, untuk sementara pihak sekolahnya dulu akan kita klarifikasi," pungkasnya.
Siswa SMK Raksana terlibat
Kepala SMK Raksana Medan, Buhuan Manurung mengakui bahwa ada anak didiknya yang terlibat dalam aksi perampokan kemarin.
Ia menjelaskan, dari 22 pelajar yang diamankan oleh polisi, tujuh merupakan anak didiknya, dan salah satunya telah menjadi tersangka.
"Sepertinya ada sekitar tujuh orang yang ditangkap sama polisi," kata Buhuan kepada Tribun-medan, Minggu (30/10/2022).
Buhuan menjelaskan, pelaku R memang sudah sering kali terlibat berbagai kasus dan juga telah dikeluarkan dari sekolah.
"Tapi bukan siswa kami (R), salah satu yang mengambil motor itu bukan siswa kami lagi, tapi mantan siswa kami," sebutnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Para-orang-tua-jenguk-anaknya-yang-ditangkap-oleh-polisi.jpg)