Gangguan Ginjal Akut
Sebaran Kasus Gangguan Ginjal Anak di 27 Provinsi, RS Adam Malik Medan Kini Bertambah Jadi 11 Kasus
Kasus gangguan ginjal yang menghebohkan tersebar di 27 provinsi, termasuk di antaranya Sumatera Utara.
TRIBUN-MEDAN.com - Informasi terbaru terkait sebaran gangguan ginjal di Indonesia disampaikan Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes).
Kasus gangguan ginjal yang menghebohkan tersebar di 27 provinsi, termasuk di antaranya Sumatera Utara.
Terkini di RS Adam Malik Medan bertambah jadi 11 kasus.
Juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan, berdasarkan data per 31 Oktober 2022 kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal di Indonesia sebanyak 304.
Kasus tersebut tersebar di 27 provinsi dengan jumlah kematian mencapai 159 kasus atau 52 persen dari kasus yang ada.
"Sampai dengan tanggal 31 Oktober jumlah kasus kita ada 304 dan yang masih dirawat seluruh Indonesia sebanyak 46 kasus dan meninggal 159 kasus 52 persen dan 99 kasus sembuh," kata Syahril dalam konferensi pers, Selasa (1/11/2022).
Adapun kasus terbanyak ada di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Terbanyak itu dirawat di RSUD Cipto Mangunkusumo atau RSCM.
Sampai dengan 31 Oktober ini, pemerintah sudah mendatangkan obat Fomepizol sebanyak 146 dan sudah disebarkan di 17 rumah sakit.
Mulai dari Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Aceh, Jogja, Sumatera Barat, Sumatera Utara sampai ke Sumatera Selatan.
"Jadi Sudah 146 sudah kita distribusikan dan kita masih mempunyai stok 100 lagi dan kita total sebanyak 246 sudah mendatangkan obat fomepizol atau obat penawar yang untuk khusus gangguan ginjal akut ini," terang Syahril.
Sementara gambaran pasien, pasien laki-laki dan perempuan disebut Syahril, hampir sama, dimana pasien laki-laki adalah 59 persen, sementara perempuan 41 persen.
Total 11 Pasien Gagal Ginjal Akut di RS Adam Malik
Rumah Sakit Umum Pusat RSUP) Haji Adam Malik melaporkan data terbaru saat ini terkait kasus penyakit gagal ginjal akut.
Saat ini, sudah 11 kasus penyakit ginjal akut pada anak yang terdeteksi, Selasa (1/11/2022).
"Sampai saat ini 11 orang tersebut 1 di antaranya mengalami penyembuhan dan sedang proses rawat jalan, 8 orang meninggal dunia, dan saat ini 2 orang sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) H.Adam Malik Medan," ujar Kepala Sub Bagian Hukum, Organisasi dan Humas RSUP HAM Rosario Dorothy Simanjuntak SSos MIKom kepada Tribun Medan, Selasa (1/11/2022).
Rosa menyebutkan, anak yang meninggal terakhir pada tanggal 30 Oktober 2022 yang berasal dari Sibolga.
Baca juga: BPOM Periksa 3 Pejabat PT Universal Pharmatical Industri Selama 10 Jam, Terkait Gagal Ginjal Akut
"Satu orang meninggal tanggal 30 Oktober 2022, bayi perempuan usia 8 bulan asal sibolga. Satu pasien baru, masuk di tanggal yang sama, asal kota medan, anak perempuan usia 6 tahun," jelasnya.
Terkait gejala gagal ginjal akut pada anak, ini dia beberapa gejala gagal ginjal akut pada anak yang perlu diwaspadai, antara lain:
- Demam
- Gangguan pencernaan seperti muntah dan diare
- Gangguan pernapasan seperti batuk dan pilek
- Tidak bisa kencing atau volume urine yang keluar sangat sedikit
Jika orangtua mendapati beberapa gejala gagal ginjal akut pada anak di atas, untuk segera periksakan anak ke dokter.
Baca juga: 14 Kasus Gagal Ginjal Akut di Sumut, Ini Kata Tenaga Ahli RSUP Haji Adam Malik
Sebelumnya, Kasus gagal ginjal akut (GGA) pada anak usia 0-18 tahun di Provinsi Sumatera Utara hingga Oktober 2022 tercatat sebanyak 14 kasus.
Dari 14 kasus tersebut, sebanyak delapan anak dinyatakan meninggal dunia, 2 anak sedang dirawat dan 4 lainnya dinyatakan sembuh.
Tenaga Ahli Kesehatan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik, dr Inke Nadia Lubis, M.Ked (Ped), Sp.A mengatakan seluruh pasien GGA yang ada di Sumut sedang mengkonsumsi obat dengan jenis yang berbeda-beda.
"Jadi memang seluruhnya adalah anak-anak sehat yang tidak mempunyai sakit kronis sebelumnya. Memang ada riwayat pemakaian obat tapi obat yang berbeda-beda sehingga kita masih mencari kandungan mana yang mungkin sama," kata Inke, Kamis (27/10/2022).
Namun, Inke mengaku pihaknya belum mengetahui pasti penyebab penyakit tersebut.
"Kembali lagi ada tiga penyebabnya, apakah itu infeksi, inflamasi atau intoksikasi," katanya.
Inke menuturkan, keseluruhan anak yanh terkena GGA di Sumut merupakan anak usia 0-5 tahun. Meskipun definisi penyakit GGA pada anak adalah usia 0-18 tahun.
"Tetapi seluruh kasus yang ada di Sumut adalah anak di bawah 5 tahun," katanya.
Baca juga: Antisipasi Gagal Ginjal Akut, Ini yang Dilakukan Pemkab Toba
Dokter spesialis anak itu mengimbau agar anak yang ditemukan gejala GGA langsung dirujuk ke rumah sakit Adam Malik.
"Kenapa begitu dijumpai kasus yang gejalanya begitu tipikal harus segera dirujuk ke rumah sakit adam malik karena kan penanganannya membutuhkan fasilitas yang mumpuni membutuhkan alat-alat khusus melakukan cuci darah,"
"Ini yang tersedia di Rumah Sakit Adam Malik. Jadi deteksi diharapkan dilakukan secara dini di setiap fasilitas kesehatan di seluruh daerah dan jika ditemukan sangkaan kasus gagal ginjal akut maka langsung dibawa ke RS Adam Malik," ucapnya.
Sementara itu, Inke menuturkan 7 dari 14 kasus GGA memang ditemukan memiliki antibodi Covid-19.
"Jadi memang dari 14 ada 7 anak yang memiliki antibodi Covid-19. Tapi kita tidak bisa menyimpulkan bagaimana penyebab utamanya adalah apakah infeksi, inflamasi karena covid atau intoksikasi dari obat-obatan. Investigasinya masih berlangsung," pungkasnya.
(cr26/tribun-medan.com/Tribunnews.com)
