Demo Emak emak
Emak-emak Desa Bagan Asahan Minta Wilayahnya Masuk Bagian Kota Tanjungbalai Saja
Puluhan emak-emak Desa Bagan Asahan minta wilayahnya dimasukkan saja menjadi wilayah Kota Tanjungbalai
Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,ASAHAN - Puluhan emak-emak demo ke kantor Bupati Asahan, minta agar Desa Bagan Asahan, Kecamatan Tanjungbalai dilepas oleh Kabupaten Asahan.
Aksi itu merupakan tindak lanjut dugaan kecurangan pemilihan kepala desa di Desa Bagan Asahan, yang gugatannya ditolak Bupati Asahan.
Sebelum melakukan aksi di kantor Bupati Asahan, masyarakat telah melakukan aksi di kantor Wali Kota Tanjungbalai untuk meminta agar Desa Bagan Asahan diambil alih oleh Pemko Tanjungbalai.
Baca juga: Bawaslu Asahan Didemo, Diduga ada Kader Partai yang Lolos Sebagai Panwaslu
"Kami kemari memohon kepada Bupati Asahan, agar desa kami diserahkan saja ke Pemko Tanjungbalai. Sebab, kami sudah tidak percaya dengan Pemkab Asahan untuk mengurus desa kami," ujar Andrian Sulin, Kordinator aksi, Kamis (3/11/2022).
Menurutnya, permohonan kepada Wali Kota Tanjungbalai telah dilakukan oleh masyarakat pagi hari tadi, dan diterima dengan baik oleh Waris Thalib selaku Wali Kota Tanjungbalai.
Baca juga: Kerap Buat Onar di Kota Kisaran, Sembilan Anggota Geng Motor Serigala Hitam Ditangkap Polres Asahan
"Selaku salah satu desa yang merupakan bagian dari Kabupaten Asahan, Desa Bagan Asahan adalah desa yang tidak mendapatkan keadilan. Masih banyak kekurangan yang dijumpai di Desa Bagan Asahan ini. Sementara kami selalu memberikan yang terbaik untuk pemerintah," katanya.
Baca juga: Dituding Jadi Aktor Kecurangan Pilkades Sei Lunang, Warga Minta Bupati Asahan Copot Kadis PMD
Ia mengatakan, masyarakat Desa Bagan Asahan mendukung sepenuhnya Pemko Tanjungbalai untuk mengambil alih wilayah mereka.
"Kami mendukung penuh Wali Kota Tanjungbalai untuk membantu masyarakat Desa Bagan Asahan, baik secara administrasi dan prosedural," katanya.
"Kami mendesak Bupati Asahan untuk melepaskan Desa Bagan Asahan ke Tanjungbalai. Karena sudah bertahun-tahun lamanya kami berada dibawah pemerintah Kabupaten Asahan dan kondisi desa tidak pernah berubah dan tetap menjadi desa yang kumuh, tertinggal, Desa yang memiliki fasilitas pendidikan yang minim," jelasnya.(cr2/tribun-medan.com)
