Viral Medsos

MENGGEMPARKAN! Pengusaha Tambang Ngaku Setor Uang Miliaran ke Petinggi Bareskrim Polri di Jakarta

Ismail mengaku telah berkoordinasi dengan Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto. Koordinasi itu disinyalir membekingi kegiatan tambang ilegal.

Editor: AbdiTumanggor
HO
FOTO: Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto (kiri) Ismail Bolong mantan anggota Polri di Polres Samarinda mengajukan pensiun dini di bulan April dan baru disetujui 1 Juli 2022 (tengah). Brigjen Hendra Kurniawan yang kini telah dipecat. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Pengusaha Tambang Ini Ngaku Setor Uang Miliaran Rupiah ke Petinggi Polri di Jakarta.

Viral di media sosial pengakuan seorang pria yang mengaku sebagai pengusaha tambang tidak ragu-ragu menceritakan adanya setoran dana "koordinasi" ke petinggi polri di jakarta.

Dana "koordinasi" itu tidak tanggung-tanggung, mencapai miliaran rupiah.

Pria yang bernama Ismail Bolong ini sebagai pengepul batu bara ilegal di Kalimantan Timur (Kaltim).

Ia mengaku menyetor uang ke seorang perwira tinggi Polri sebesar Rp 6 miliar.

Pernyataannya menjadi perbincangan publik. Dalam video tersebut, Ismail Bolong mengaku pernah menyetorkan duit tambang ilegal kepada petinggi Polri di Jakarta berinisial AA.

Dalam video itu juga sepertinya Ismail Bolong tampak sedang membacakan sebuah surat pengakuan yang menyatakan dirinya bekerja sebagai pengepul dari konsesi tambang batu bara ilegal di Desa Santan Ulu, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Dari sejumlah pemberitaan sebelumnya, Ismail Bolong disebutkan berprofesi sebagai polisi aktif yang ikut bermain dalam bisnis tambang ilegal di bumi Borneo. Namun ada juga yang menyebut Ismail sebagai pengusaha tambang.

Dikutip dari Tribun Kaltim (Tribun Network) pada Sabtu (12/2/2022) lalu, Ismail Bolong dikukuhkan sebagai Ketua Dewan DPP Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone (KKMB) Kalimantan Timur.

Menurut pengakuan Ismail Bolong dalam video itu, dirinya memperoleh keuntungan dari hasil pengepulan dan penjualan tambang batu bara ilegal mencapai Rp 5-10 miliar setiap bulan, terhitung sejak Juli 2020 hingga November 2021.

Setahun lebih mengeruk perut bumi tanpa izin, Ismail mengaku telah berkoordinasi dengan petinggi Bareskrim Polri Inisial AA.

Koordinasi itu disinyalir untuk membekingi kegiatan ilegal yang dilakukan Ismail dan perusahaan tambang batubara agar tak tersentuh kasus hukum.

Koordinasi itu tak gratis.

Pengakuan Ismail Bolong dirinya menyerahkan duit kepada jenderal bintang tiga di Jakarta sebesar Rp 6 miliar yang disetor sebanyak tiga kali.

Terkait kegiatan yang dia laksanakan, dirinya sudah berkoordinasi dengan petinggi Polri di Jakarta berinisial AA dengan memberikan uang sebanyak tiga kali. "Yaitu pada bulan September 2021 sebesar Rp 2 miliar, bulan Oktober 2021 sebesar Rp 2 miliar, dan bulan November 2021 sebesar Rp 2 miliar,” ungkap Ismail.

Ia menambahkan, uang tersebut diserahkan langsung kepada Komjen Pol AA di ruang kerjanya setiap bulan sejak bulan Januari 2021 sampai dengan bulan Agustus yang saya serahkan langsung ke ruangan Agus.

Berikut isi lengkap pengakuan Ismail Bolong:

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved