Bullying
Alasan 2 Pelajar Resmi Jadi Tersangka Kasus Tendang Nenek di Tapsel dan Reaksi Gubernur Edy
Kendati masih berstatus pelajar, 2 pelajar berinisial IH dan VH yang kurang ajar ini harus menanggung akibat dari perbuatannya. L
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
Lalu pada video pelajar yang menendang nenek- nenek, Mahfud MD pun meminta pelakunya ditindak sungguh-sungguh oleh polisi.
“Ini lagi @DivHumas_Polri
--> Motornya T 3350 BK,” tulisnya.
Sementara itu, setelah diusut ternyata lokasi pelajar tendang nenek itu terjadi di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara.
Kapolres Tapanuli Selatan, AKBP Imam Zamroni mengatakan pihaknya menangkap enam pelajar berpakaian pramuka yang melakukan kekerasan terhadap seorang nenek di kawasan Jalan Panompuan, Tapanuli Selatandiringkus polisi.
Ke-enam pelaku yakni berinisial, IH, ZA, VH, AR, RM dan ASH.
Menurutnya, peristiwa tersebut berlangsung pada Sabtu (19/11/2022) kemarin.
"Yang kami amankan ada enam pelaku, yang ada di dalam video ada lima yang mengambil gambar ada satu. Para pelaku ditangkap tadi malam," kata Imam, Minggu (20/11/2022).
Imam menyebutkan para pelaku merupakan pelajar dari salah satu SMK yang berada di Tapanuli Selatan.
Saat ini, para pelaku telah diamankan dan masih dalam pemeriksaan polisi.
"Semua masih berstatus pelajar yang bersekolah di SMK kabupaten Tapanuli Selatan dan usianya juga masih di bawah umur," sebutnya.
Lantaran para pelaku berstatus dibawa umur pihaknya berencana akan berkoordinasi dengan Bapas atau Balai Pemasyarakatan.
"Hari Selasa nanti kami akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk menggali keterangan dari pelaku bersama Bapas," ujarnya.
Imam menambahka petugas juga masih melengkapi berkas-berkas agar kasus tersebut bisa dilanjutkan ke pengadilan.
"Jadi rencananya kami akan menyerahkan dulu kepada orang tua, tokoh masyarakat, kepala sekolah mereka dan juga Dinas Pendidikan untuk melaksanakan pembinaan karakter selama kami melaksanakan proses pemberkasan perkara," bebernya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya juga masih mencari keberadaan keluarga dari korban, karena korban diduga Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).
"Saat ini masih dalam lidik, kami tetap menggali dan memeriksa pelaku dan saksi. Siapa tau nanti kami temukan keluarga dari ibu tersebut. Sehingga semua berkas perkaranya lengkap," ucapnya.

Sudah Berulang Kali Dilakukan
Menurut Imam Zamroni, ini bukan merupakan aksi pertama yang dilakukan oleh para pelaku.
Para pelajar ini juga pernah melakukan peng aniayan terhadap korban, sekira bulan September 2022 silam.
"Jadi sebelumnya bulan September, ada video yang sempat viral juga tapi viralnya bersamaan kemarin," kata Imam kepada Tribun-medan, Minggu (20/11/2022).
"Mereka memukul ibu itu dengan sebatang kayu. Pelakunya sama dan korbannya juga sama," sambungnya.
Ia juga membeberkan, motif dari pada pelaku tega meng aniaya korban yang diduga mengalami ODGJ itu.
Saat kejadian, para pelaku ini ternyata sedang bolos sekolah.
"Dari hasil pemeriksaan sementara iseng. Sambil bolos sekolah di hari Sabtu itu, mereka iseng berhentilah mau beri rokok sama korban, lalu satu orang pelaku terlalu over sehingga menendang korban," sebutnya.
Dikatakannya, untuk pelaku saat ini sudah dilakukan penahanan dan petugas masih melengkapi berkas perkara nya agar bisa dilimpahkan ke Kejaksaan.
Pihaknya juga telah bertemu dengan korban dan saat ini juga masih dilakukan pemeriksaan.
"Korban tadi dinihari sudah kami temukan keberadaan nya, kami amankan di Polres. Kami laksanakan pemeriksaan medis secara fisik, di rumah sakit Padang Sidempuan," ungkapnya.
Imam membeberkan bahwa, korban diduga merupakan ODGJ.
Petugas juga akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial, Tapanuli Selatan untuk penanganan korban.
"Kami coba meminta keterangan korban, namun ternyata keterangannya tidak bisa jadi patokan. Cenderung ke gangguan jiwa," ucapnya.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial, untuk bersama-sama mencari keluarga korban, dan juga kita melaksanakan rehabilitasi di Dinas Sosial," tambahnya.
Dikatakan Imam, rencana Senin besok pihaknya dan Dinas Sosial Tapanuli Selatan akan membawa korban ke rumah sakit yang ada di Medan untuk memastikan kondisi kejiwaannya.
(cr25/tribun-medan.com)