Erupsi Gunung Semeru

Tercatat 5 Kali Gempa Letusan Gunung Semeru, Masyarakat Diminta Pakai Masker

Aktivitas gunung berapi yang terletak di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur ini dilaporkan terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III

Editor: Liska Rahayu
HO
Sejumlah petugas saat mengevakuasi dan menenangkan warga di sekitar kaki Gunung Semeru 

Gunung berapi Semeru secara administratif terletak dalam dua kabupaten, yaitu Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Secara geografis berada pada posisi 8° 6,5’ LS dan 112° 55’ BT dengan tinggi puncaknya 3676 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Gunung berapi Semeru dipantau secara visual dan instrumental dari 2 pos Pengamatan Gunung Api (PGA) yang berada di Desa Sumber Wuluh Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang, serta di Desa Agrosuko, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.

Menurut PVMBG, karakter erupsi Gunung Berapi Semeru saat ini adalah berupa erupsi eksplosif atau letusan magma yang keluar dari gunung api dalam bentuk ledakan dan terbentuk endapan piroklastik.

Selain itu erupsi juga berselang seling dengan erupsi efusif yakni terjadi lava keluar secara perlahan dan mengalir tanpa diikuti dengan suatu ledakan.

Letusan abu bertipe vulcanian terjadi setiap hari, yang terkadang disertai guguran lava serta awan panas guguran.

Aliran awan panas guguran tersebut mengarah ke bukaan kawah sebelah tenggara, yaitu mengarah ke hulu Besuk Kobokan, Besuk Bang, dan Besuk Kembar.

Tingkat aktivitas Gunung Api Semeru pada saat ini adalah Level III (Siaga) sejak 16 Desember 2021.

Pada pemantauan aktivitas gunung berapi Semeru 1 November 2022 hingga 2 Desember 2022 pukul 24.00 WIB PVMBG menyebutkan dari pemantauan visual gunung Semeru menunjukkan bahwa letusan abu terjadi dengan rata-rata 88 kali erupsi per hari.

PVMBG juga menyebut awan panas guguran terjadi 2 kali dengan jarak luncur maksimal mencapai 4.5 km dari puncak gunung Semeru.

Asap kawah utama teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga tebal dan tinggi mencapai 50 – 1500 meter dari puncak gunung Semeru.

Aktivitas kegempaan yang terekam PVMBG sebanyak 2919 kali gempa letusan, 2 kali gempa awan panas, serta 81 gempa guguran. Selain itu ada juga 137 kali gempa hembusan.

Kondisi ini menunjukkan aktivitas awan panas guguran gunug Semeru masih berpotensi terjadi dikarenakan adanya endapan material dari pusat erupsi.

Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di gunung berapi Semeru.

Pemantauan deformasi masih menunjukkan terjadinya inflasi (peningkatan tekanan) yang menunjukkan masih terjadinya proses suplai magma ke dalam kantong magma maupun ke permukaan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved