Materi Belajar

Materi Belajar Fisika : Macam-macam Zat Adiktif dan Bahayanya

Narkotika adalah zat adiktif yang menekan kesadaran dan rasa sakit. Zat ini dilarang di seluruh dunia dan larangan tersebut diatur dalam undang-undang

Penulis: Rizky Aisyah |
HO / TRIBUN
Macam-macam Zat Adiktif dan Bahayanya 

Zat adiktif selain narkotika dan psikotropika

Zat Adiktif Non Narkotika dan Psikotropika adalah zat adiktif yang menimbulkan reaksi biologis dalam tubuh tetapi tidak menghilangkan kesadaran penggunanya. Biasanya, zat ini memengaruhi aktivitas fisik, seperti peningkatan gairah, relaksasi otot, atau antidepresan ringan.

Ada beberapa produk yang mengandung zat ini yang dijual bebas, namun ada pula yang dijual dengan aturan yang cukup ketat. Anda dapat dengan mudah menemukan produk yang termasuk dalam kategori ini, dan Anda dapat mengkonsumsinya setiap hari tanpa Anda sadari.

Kopi dan teh adalah produk dalam kategori ini. Kafein, zat adiktif yang ditemukan dalam kopi dan teh (kopi memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi), meningkatkan kewaspadaan di otak, membuat Anda tetap terjaga dan fokus.

Untuk produk terbatas yang dipasarkan secara bebas, umumnya antidepresan ringan. Contoh pertama adalah rokok yang mengandung zat adiktif berupa nikotin. Nikotin dalam rokok dapat membuat penggunanya merasa rileks dan tenang. Namun, merokok memiliki efek samping. Tembakau yang dikonsumsi secara klinis dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, tekanan darah tinggi, gangguan kehamilan dan janin.

Contoh selanjutnya adalah alkohol yang mengandung zat adiktif berbahan dasar alkohol etanol. Pada umumnya alkohol dikonsumsi secara terbatas oleh penduduk daerah subtropis yang dingin agar tetap hangat. Meski begitu, Anda harus menghindari minuman beralkohol karena menyebabkan banyak penyakit, seperti gagal ginjal, penyakit jantung, dan kanker usus.

Memang tidak semua zat adiktif berbahaya bagi tubuh, namun apa yang menyebabkan kecanduan tidak berakhir dengan baik bagi tubuh. Jika Anda suka mengonsumsi kopi atau teh dalam jumlah berlebihan, sebaiknya kurangi karena gula serta kafein masuk ke dalam tubuh saat Anda minum kopi atau teh dengan gula, dan gula dapat menyebabkan obesitas atau diabetes.

Mengkonsumsinya secara alami dan sesuai aturan tentu tidak akan merugikan Anda, namun terus meningkatkan dosis yang Anda konsumsi justru akan merugikan.

(cr30/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved