Berita Sumut
Sebanyak 118 Pengendara Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan di Asahan Sepanjang Tahun 2022
Sebanyak 118 pengendara meninggal dunia dalam peristiwa kecelakaan di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Asahan sepanjang tahun ini.
Penulis: Alif Al Qadri Harahap |
TRIBUN-MEDAN.com, ASAHAN - Sebanyak 118 pengendara meninggal dunia dalam peristiwa kecelakaan di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Asahan sepanjang tahun ini
Hal tersebut diterangkan oleh Kapolres Asahan, AKBP Roman Smaradhana Elhaj dalam konferensi pers akhir tahun yang dilakukan di halaman Mapolres Asahan, Jumat ( 30/12/2022).
Baca juga: Pulang Natal, Binsar Napitupulu Kecelakaan saat Hindari Jalan Berlubang, Sempat Tak Sadarkan Diri
Jelasnya, periode Januari hingga Desember 2022, terdapat 339 kasus kecelakaan lalu lintas di sepanjang Jalinsum Asahan.
"Ada 339 kasus kecelakaan lalu lintas, 272 diantaranya diselesaikan. Sedangkan korban meninggal dunia terdapat 118 jiwa," ungkap Roman, Jumat.
Ia mengaku, kecelakaan tersebut rata-rata terjadi dikarenakan pengendara yang kelelahan dan tekstur jalan di Kabupaten Asahan yang tidak rata.
Selain merilis catatan akhir tahun terkait kecelakaan lalu lintas, Roman juga menjelaskan terdapat kasus kriminal yang ditangani oleh Satreskrim Polres Asahan.
Yakni ada sebanyak 993 kasus curat dan Curas, 265 penganiayaan, 186 narkotika, dan 132 penggelapan.
"Dari 186 kasus narkoba, terdapat 267 tersangka yang rata-rata sebagai bandar dan berusia berkisar 30 tahun keatas," jelasnya.
Katanya, di Kabupaten Asahan terdapat tiga kasus menonjol yang diantaranya penggelapan BBM Bersubsidi, penyiraman air keras, dan imigran gelap.
"Dari kasus di atas, masing-masing terdapat tiga orang tersangka. Itu merupakan kasus yang menonjol," jelasnya.
Baca juga: Sepanjang Tahun 2022, PN Sei Rampah Tanggani 1.207 Kasus, Didominasi Perkara Narkoba dan Perceraian
Katanya, dalam tahun 2022 kasus kriminal di Kabupaten Asahan meningkat 200 kasus. Hal ini diduga dipengaruhi pandemi covid-19 yang melandai.
"Penyebabnya, selepas Juli pandemi covid-19 penularan menurun. Tingkatnya menurun dan pembatasan jauh berkurang. Sekarang kita bisa melihat bahwa kita melakukan kegiatan tidak menggunakan masker, perekonomian mulai tumbuh. Masyarakat sosial juga sudah bisa dilakukan tanpa ada pembatasan. Sehingga Kriminal itu meningkat," pungkasnya.
(cr2/tribun-medan.com)