Berita Viral
Politikus Swedia Dikecam Dunia Karena Bakar Alquran saat Demo, MUI: Tentu Tidak Bisa Diterima
Politikus Swedia asal Denmark Rasmus Paludan menuai kecaman karena membakar alquran dengan sengaja.
TRIBUN-MEDAN.com - Politikus Swedia asal Denmark Rasmus Paludan menuai kecaman karena membakar alquran dengan sengaja.
Pemerintah Indonesia turut mengecam keras pembakaran Alquran oleh Rasmus Paludan tersebut, Sabtu (21/1/2023).
Kecaman ini dikeluarkan Kementerian Luar Negeri RI lewat Twitter, yang menyatakan tindakan penistaan agama ini telah melukai dan menodai toleransi beragama.
"Kebebasan berekspresi harus dilaksanakan secara bertanggung jawab," tulis Kemlu RI dalam pernyataan yang dirilis Minggu (22/1/2023).
Baca juga: Sambut Atlet Porseni NU, Adlin Tambunan: Jadikan Motivasi untuk Jadi Lebih Baik
Baca juga: Gubernur Edy Rahmayadi dan Pengurus Yayasan Digugat ke PN Medan setelah Beli Lahan Medan Club
Diberitakan media internasional, Rasmus Paludan membakar sebuah Alquran dalam sebuah demonstrasi di depan Kedutaan Besar Turki di Ibu Kota Stockholm.
Paludan memang sudah beberapa kali membakar kitab suci umat Islam, terakhir dilakukan pada April tahun lalu.
Kecaman terhadap pembakar Alquran oleh Paludan juga datang dari negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim lainnya, termasuk Turki, Arab Saudi, Yordania, Kuwait, dan Uni Emirat Arab.
Baca juga: Rizky Billar Pamer Bisa Belikan Tanah Luas Untuk Lesti Kejora, Netizen Ingatkan agar tak Sombong
Baca juga: Nikita Mirzani Tagih Uangnya yang Belum Dikembalikan Bunda Corla hingga Ancam Lapor Polisi
Tanggapan MUI
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, mengecam tindakan pembakaran salinan Al-Qur'an di Swedia oleh politisi sayap kanan, Rasmus Paludan, saat aksi demonstrasi di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Turki di Stockholm pada Sabtu (21/1/2023).
Anwar menilai tindakan tersebut tidak sesuai kaidah hidup berdampingan secara damai antar manusia.
“Salah satu hal yang harus kita tegakkan dan junjung tinggi dalam kehidupan ini tentunya adalah bagaimana kita bisa hidup berdampingan secara damai dan saling menghormati.”
“Hal itu yang tidak tampak yang dilakukan oleh seorang politisi anti imigran dari sayap kanan Swedia yang membakar salinan Al-Qur'an di dekat kedutaan besar Turki di Stockholm,” ujar Anwar dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Minggu (23/1/2023).
Anwar juga menilai, tindakan pembakaran tersebut tidak bisa diterima meski berdasarkan pembenaran akan kebebasan ekspresi.
Dirinya menilai tindakan ini justru menyulut kemarahan bagi umat Islam di dunia.
“Alasan yang dipergunakan oleh yang bersangkutan sebagai dasar untuk pembenaran dari tindakannya adalah kebebasan berekspresi.”
| Fakta-fakta Teror Sebelum Rumah Hakim Khamozaro Terbakar, DPR RI Minta Atensi Presiden Prabowo |
|
|---|
| Nasib Pelda Christian yang Kehilangan Anaknya Prada Lucky, Kini Diproses Dugaan Langgar Etik Militer |
|
|---|
| Fakta-fakta Siswa SMP Tewas di Parit, Tak Ada Kekerasan, Disebut Terpeleset Kepala Terbentur |
|
|---|
| Viral Isu Bakso Remaja Gading Non Halal, Dispangtan Beber Hasil Pemeriksaan |
|
|---|
| Sosok AW Anggota DPRD Pukuli Guru Karena HP Adiknya Disita, Nasibnya Resmi Tersangka |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.