Breaking News

Berita Viral

Politikus Swedia Dikecam Dunia Karena Bakar Alquran saat Demo, MUI: Tentu Tidak Bisa Diterima

Politikus Swedia asal Denmark Rasmus Paludan menuai kecaman karena membakar alquran dengan sengaja. 

HO
Politikus Swedia asal Denmark Rasmus Paludan menuai kecaman karena membakar alquran dengan sengaja.  

“Hal ini tentu tidak bisa diterima karena hal yang direndahkan dan dilecehkan itu adalah kitab suci umat Islam."

Baca juga: Tiga Kios di Pasar Senangin Tebing Terbakar Saat Perayaan Imlek, Diduga Akibat Korsleting Listrik

Baca juga: SIARAN LANGSUNG Persebaya Vs Bhayangkara FC Sore Ini, Aji Santoso Cemas Set Piece The Guardian

"Tindakan ini tentu jelas sangat berbahaya karena dia akan bisa memancing kemarahan umat Islam sedunia,” tuturnya.

Buntut peristiwa ini, Anwar pun mendesak agar pemerintah Swedia menindak Rasmus Paludan.

Selain itu, ia juga meminta Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memanggil dubes Swedia di Indonesia, Marina Berg, untuk memperingatkan pemerintah Swedia agar tidak menganggap enteng peristiwa ini.

“Oleh karena itu MUI meminta kepada pemerintah Swedia agar menindak yang bersangkutan supayya tidak mengulangi lagi perbuatannya.”

“Dan kepada pemerintah Indonesia, MUI meminta agar Kemlu memanggil dubes Swedia di Indonesia bagi mengingatkan pemerintah Swedia agar jangan menganggap enteng masalah ini karena tindakan aksi dari yang bersangkutan tidak mustahil akan mendapatkan reaksi keras dari umat Islam dan hal demikian tentu jelas tidak kita inginkan,” tegas Anwar.

Sebelumnya, pembakaran Al-Qur'an dilakukan oleh Rasmus Paludan saat aksi protes terjadi di depan kedutaan besar Turki di Stockholm, Swedia.

Dikutip dari The Guardian, aksi protes tersebut terkait tawaran soal NATO antara Swedia dan Turki.

Adapun sebelum melakukan pembakaran, Paludan sempat memberikan pidato selama satu jam yang berisi anti Islam dan imigran.

Aksi Paludan ini semakin memperburuk hubungan Swedia dan Turki, saat Stockholm mencoba meyakinkan anggota NATO dan Turki untuk menyetujui Swedia dan Finlandia bergabung dengan aliansi militer.

Namun, tawaran Swedia ini mentok di tengah tuntutan Ankara agar Stockholm menyerahkan aktivis Kurdi dan mencegah demonstrasi yang menyerang kepemimpinan Turki.

(*)

Berita sudah tayang di tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved