Berita Medan

Para Seniman Kecewa dan Merasa Tak Dihargai, Disdikbud Medan Gusur Sanggar di Taman Budaya

Disdikbud Medan keluarkan Surat Edaran agar kepada seluruh sanggar yang ada di lokasi Taman Budaya untuk dikosongkan.

Penulis: Anisa Rahmadani |

Penggusuran terhadap para seniman ini kata Ayat, pertama kali dan satu-satunya yang terjadi di Indonesia.

"Ini satu-satunya pertama kali di Indonesia seniman di gusur beda dengan Tim, tim itu tidak digusur tapi mereka di ganggu saja. Kalau kita memang jelas d gusur karena kita dikasih surat meskipun secara hukum surat mereka salah karena yang dituju bukan sanggar," jelasnya.

Kini, Ayat pun menyuarakan pernyataan sikap tegas, selain tidak akan pernah ke Taman Budaya lagi, ia juga akan mengajak komunitas perfilman Sumut untuk tidak lagi berhubungan dengan Disdikbud Kota Medan.

"Langkah saya tidak macam-macam cuman saya akan pengaruhi seluruh teman-teman perfilman untuk tidak berhubungan dengan Dinas-dinas yang ada di Pemko Medan," tegasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Aprion, seorang seniman yang mendirikan Laboratorium Sastra di Taman Budaya.

Diakui Aprion, laboratorium yang ia bangun bersama rekannya tanpa bantuan dari Pemko Medan, kini pada akhirnya terpaksa dibongkar.

Menurutnya, jika Disdikbud Kota Medan mau mengumpulkan seluruh seniman, maka tidak akan ada pemberontakan.

"Saya kira kita tak paham, katakanlah mereka bilang yang digusur itu warung dan sebagainy,a tapi nyatanya di belakang aksi-aksinya itu adalah penggusuran sanggar," ungkapnya.

Padahal, kata Aprion, Laboratarium Sastra tempat belajar atau informasi mahasiswa sastrawan di Taman Budaya itu sudah banyak peminatnya.

"Sanggar itu laboratarium itu saya bangun bersama-sama tanpa bantuan Pemko tapi itu juga di gusur," jelasnya.

Sekarang, dengan adanya penggusuran ini, para sastrawan akan belajar dan berkreasi di tempat masing-masing.

"Karena kami tidak punya tempat lagi dan itu bisa merugikan banyak para mahasiswa," jelasnya. 

Aprion mengatakan, upaya Disdikbud Medan untuk mempercantik Taman Budaya merupakan langkah yang tepat, tetapi tidak dengan menghilangkan sanggar para seniman. 

"Baguslah kalau mau dirapikan, tetapi alangkah baiknya kenapa tidak dipanggil dulu para seniman kita pasti akan dukung Pembangunannya jika mereka datang dengan baik," sebutnya 

Begitupun dengan Seniman Musik Kota Medan, John.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved