Berita Sumut
Upaya Sumut Tekan Biaya Produksi Beras, Sosialisasikan Penggunaan Pupuk Organik ke Petani
Biaya operasional petani dan tingginya harga serta ketersediaan pupuk subsidi sulit didapat menjadi penyebab kenaikan harga beras di pasaran saat ini.
Penulis: Angel aginta sembiring |
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Biaya operasional petani dan tingginya harga serta ketersediaan pupuk subsidi yang sulit didapat, menjadi penyebab kenaikan harga beras di pasaran.
Direktur Utama PT Dhirga Surya Sumatera Utara, Isfan mengatakan operasional petani menggunakan mesin serta sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi mendorong naiknya harga beras saat ini.
Baca juga: Pekan Depan Beras Bulog Sudah Tersedia di Indomaret dan Alfamart se-Sumut
Sehingga dengan begitu, pihaknya menekan biaya produksi dan akan sosialisasikan penggunaan pupuk organik untuk menekan harga beras.
Ia mengatakan untuk hari ini, Kamis (16/2/2023) harga beli gabah sebesar Rp1.650 per kilogram dengan harga jual beras yang diecer oleh PT Dhirga Surya sebesar Rp12.500 per kg untuk beras kualitas super.
Lanjutnya, sehingga dengan begitu target yang dikerjakan saat ini adalah bagaimana mengurangi biaya produksi.
Meski yang disegerakan adalah pengurangan biaya produksi dengan menggunakan pupuk organik, namun bukan berarti juga memfokuskan ke pembuatan sertifikasi untuk standarisasi organik.
"Yang penting menekan harga, sehingga dengan menggunakan pupuk organik produksi petani tidak turun, biaya yang turun. Nanti akan kita rumuskan pola organiknya. Karena organik yang murni organik, itu kan banyak sektornya dan jadi mahal," ujarnya, Kamis (16/2/2023).
Baca juga: BI Sumut dan Tim Pengendali Inflasi Daerah Panen 8.224 Ton Beras di Serdangbedagai
Ia juga mengatakan PT Dhirga Surya dan Pemerintah Provinsi Sumut saat ini tengah melakukan sampling penerapan pupuk organik ke beberapa kelompok tani yang ada di Kabupaten Deliserdang, Kabupaten Toba, Kabupaten Serdangbedagai dan Kabupaten Asahan.
"Di musim tanam berikutnya pola itu yang mulai diterapkan penggunaan pupuk organiknya. Di bulan Juni. Sekitar 100-150 hektare yang kita bina. Untuk sekarang kalau kita lihat hasil sampling dari yang menggunakan pupuk organik itu, angka (produksinya) itu biasa melebihi," pungkas Isfan.
(cr9/tribun-medan.com)
PT Dhirga Surya
harga beras
gabah
pupuk organik
Tribun Medan
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
petani
| Daftar Lengkap 14 Pejabat Eselon II Pemkab Karo yang Baru Dilantik Bupati, Berikut Nama-namanya |
|
|---|
| Penyebab Gubernur Bobby tak Dihadirkan di Sidang Perkara Korupsi Jalan Sumut, Penjelasan Jaksa KPK |
|
|---|
| Daftar Nama 15 Pejabat Kepala Kejaksaan di Sumut Dilantik, Termasuk Wakajati, 5 Asisten di Kejatisu |
|
|---|
| Nasib Anggota Polisi Terbukti Memeras 12 Kepsek 4,7 Miliar di Nias, Oknum Polda Sumut Memalukan |
|
|---|
| Identitas Anggota Ditresnarkoba Polda Sumut yang Ditangkap terkait Dugaan Bandar Narkoba 1 Kg |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/08022020_panen_padi_danil_siregar-3.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.