Berita Viral

Panglima TNI Yudo Margono Sebut Tak Bisa Langsung Serbu KKB Meski Sudah Dikepung,Terkendala Soal Ini

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengaku tak bisa langsung menyerbu lokasi KKB Papua di bawah pimpinan Egianus Kogoya. 

HO
Sebanyak 223 perwira TNI dimutasi. Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memutasi ratusan perwira TNI itu di awal jabatan.  

TRIBUN-MEDAN.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengaku tak bisa langsung menyerbu lokasi KKB Papua di bawah pimpinan Egianus Kogoya. 

Yudo Margono mengatakan tak bisa langsung melakukan penyerangan karena Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens masih dalam sanderaan. 

Yudo menyatakan proses yang dilakukan pihaknya beserta tim gabungan adalah penegakan hukum.

Mereka mengedepankan upaya-upaya persuasif agar KKB Egianus Kogoya membebaskan kapten Philip.

"Bahwasanya ini adalah proses penegakan hukum, tidak bisa kita langsung laksanakan operasi militer. Tentunya kita tetap mengedepankan penegakan hukum karena ini orang asing yang disandera KKB, tentunya kita tetap upayakan dengan cara-cara persuasif," kata Yudo kepada wartawan di Denpasar, Bali, Rabu (22/2/2023) dikutip dari Kompas.com.

Yudo menjelaskan pihaknya masih melakukan upaya-upaya persuasif karena kondisi di Papua dalam keadaan damai dan masyarakat setempat tak jadi korban.

Pihaknya telah meminta kepada Penjabat Bupati Nduga Namia Gwijangge bersama tokoh agama dan adat untuk melakukan negosiasi kepada KKB Egianus Kogoya.

"Kita tidak bisa menyelesaikan ini dengan cara militer yang langsung diserang. Karena ini dalam situasi damai dan juga Papua ini ada masyarakatnya di situ," kata dia.

Sosok Pilot Susi Air yang sempat menghilang.
Sosok Pilot Susi Air yang sempat menghilang. (TribunJabar)

Aparat gabungan TNI-Polri telah mengepung tempat persembunyian KKB Egianus Kogoya.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan aparat belum mengambil tindakan karena Selandia Baru meminta tak ada kekerasan dalam penyelamatan warganya tersebut.

"Saya katakanlah, kita sudah tahu itu tempatnya, di koordinat berapa sudah kita kepung, tetapi begitu kita bergerak kan pemerintah Selandia Baru datang ke sini dan memohon tidak ada tindakan kekerasan karena itu warga kami (Selandia Baru) agar masalah ini tidak menjadi (masalah) internasional,” ujarnya.

Baca juga: Mensos Risma Sujud di Kaki Guru Tunanetra, Yuniati: Itu Pencitraan, Setelah Sujud Dia Emosi Lagi

Baca juga: LPKA Kelas I Medan Kanwil Kemenkumham Sumut Hadiri Pertemuan Monitoring dan Evaluasi PPM Kota Medan

(*)

Berita sudah tayang di kompas.tv

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved