Berita Medan

Masyarakat Karo Protes, Revitalisasi Gapura di Simpang Tuntungan Tidak Ada Ornamen Kepala Kerbau

Revitalisasi gapura perbatasan Medan dan Kabupaten Karo di kawasan Jalan Jamin Ginting, tepatnya di Simpang Tuntungan menuai kritik dan protes.

|
Penulis: Anisa Rahmadani |
Dokumentasi Pemko Medan  
Desain revitalisasi bangunan gapura di perbatasan Kota Medan dan Kabupaten Karo, tepatnya di Simpang Tuntungan. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Revitalisasi gapura perbatasan Medan dan Kabupaten Karo di kawasan Jalan Jamin Ginting, tepatnya di Simpang Tuntungan menuai kritik dan protes. 

Hal tersebut lantaran dalam desain pembangunan gapura tidak ada ornamen kepala kerbau di rumah adat yang selalu menjadi ciri khas Kabupaten Karo.  

Baca juga: Pemko Medan Alokasikan Anggaran Rp 9,4 Miliar untuk Peremajaan Tiga Gapura di Perbatasan Kota Medan

Menurut warga sekitar, dalam revitalisasi gapura tersebut sudah berdiri bangunan rumah adat karo dan ornamen tanduk saja.

Padahal rumah adat Karo yang selalu menjadi ciri khasnya ialah kepala kerbaunya. 

Menurut seorang warga Kabupaten Karo, Yohanes, revitalisasi gapura ini memang cukup baik, namun Pemko Medan terkesan menghilangkan beberapa ciri Khas Kabupaten Karo. 

"Saya bersama warga sini juga sempat  mempertanyakan bangunan revitalisasi ini, tapi karena bangunan belum selesai waktu itu jadi gak terlalu bertanya-tanya," ucap Yohanes, Kamis (23/2/2023).

Yohanes menyebutkan ada beberapa ciri khas Kabupaten Karo yang hilang, misalnya ornamen kepala kerbau yang ada di rumah adat dalam revitalisasi ditiadakan.

"Karena saat ini pembangunan rumah adat dalam revitalisasi gapura sudah terbangun di sana  tetapi yang kami  lihat hanya ada ornamen tanduk  saja padahal seharusnya ornamen  kepala kerbau itu harus tetap ada," ucapnya. 

Hal senada disampaikan Luli. Warga Kabupaten Karo ini mengaku kurang sepakat dengan konsep revitalisasi gapura yang modern, tetapi menghilangkan ciri khas kabupaten tersebut.

"Mungkin menurut beberapa orang itu terkesan sepele tetapi itu bagi kami sudah menjadi ciri khas  yang tidak boleh dihilangkan," ucapnya.

Baca juga: Begini Desain Revitalisasi Tiga Gapura di Perbatasan Pintu Masuk Kota Medan

Untuk itu Luli berharap, Pemko Medan lebih detail dalam merevitalisasi gapura perbatasan tersebut.

"Mungkin Pemko Medan itu lupa dengan ciri Khas Kabupaten Karo tetapi kami berharap desain gapura  itu diteliti ulang, jangan sampai Moderenisasi melupakan ciri khas dari kabupaten atau kota itu sendiri," pungkasnya.

Sementara itu, Tribun Medan hingga kini masih berupaya mengkonfirmasi ke dinas terkait perihal tidak adanya ornamen kepala kerbau di gapura tersebut.

(cr5/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved