Berita Viral

PILU Kisah Marsian, Anak Meninggal Akibat Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Istri tak Dikenali

Kesedihan mendalam dirasakan Marsian (52), kepala rumah tangga yang kehilangan istri dan anaknya akibat insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang, pad

Editor: Liska Rahayu
Tribun Jakarta
Kondisi Terkini Depo Pertamina Plumpang Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023) pukul 2.00 WIB, tewas 13 orang dan 49 luka bakar. 

"Ya kalau ada pilihan lain mah pindah kalau ada pilihan lain. Ngeri. Sudah dua kali jalan (kejadian) soalnya," tutur dia.

Adapun saat ini RS Polri, Kramat Jati telah menerima 15 kantong jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpung.

Sebanyak dua di antaranya telah diidentifikasi sedangkan sisanya masih dalam proses identifikasi.

Kepala Pusat Inafis (Kapusinafis) Polri Brigjen Mashudi menjelaskan, proses identifikasi terhadap kedua korban dilakukan melalui sidik jari.

"Dari kedua yang disampaikan tadi yang berhasil diidentifikasi melalui sidik jari," kata Mashudi dalam konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Sabtu (4/3/2023).

Mashudi menyampaikan dua korban yang diidentifikasi itu adalah Fahrul Hidayatulah (28) dan Muhammad Bukhori (41).

Fahrul Hidayatulah berhasil diidentifikasi melalui sidik jari tengahnya.

Sedangkan Muhammad Bukhori diidentifikasi melalui jari jempolnya.

"Kami bisa mengambil perbandingan dari jempol kanan dan bisa kami identifikasi atas nama Muhamad Bukhori," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Rumah Sakit Polri Brigjen Hariyanto mengatakan, proses identifikasi korban meninggal dunia dalam kebakaran Depo Pertamina Plumpang akan terus berlangsung hingga dua pekan.

Dia pun meminta doa agar proses identifikasi berjalan lancar dan jenazah bisa kembali ke keluarga.

"5 sampai 14 hari (ke depan), doakan," ujarnya.

Hariyanto menambahkan, proses identifikasi ini memakan waktu lama karena petugas perlu mencocokan data yang ada dengan keluarga.

Proses ini pun harus dilakukan dengan prinsip kehati-hatian.

"Ini kan mencocokan ya, jadi kalau yang dicocokkan belum ketemu ya belum bisa nyambung, belum bisa kamu rilis," imbuhnya.

"Kan prinsipnya identifikasi ini adalah kehati-hatian. Identifikasi ini memang luar biasa harus sesuai dan benar," tambah dia.

Hariyanto berujar, sampai sekarang sudah ada 10 keluarga yang telah memberikan sampel untuk nantinya dicocokan dengan jenazah.

(*/Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved