Materi Belajar
Mengenal Ide dan Gagasan Pendidikan dari Para Tokoh Nasional, Materi Belajar Sejarah Kelas 11
Mengenal ide dan gagasan pendidikan dari para tokoh nasional akan dibahas pada materi belajar sejarah kelas 11 berikut ini.
Penulis: Rizky Aisyah |
Beberapa dari Anda mungkin tahu nama karakter ini. Pada umumnya nama Rasuna Said sering digunakan sebagai nama jalan terutama di kota-kota besar. Siapakah Rasuna Said sebenarnya? Apa yang telah dia lakukan untuk Indonesia sampai-sampai namanya diabadikan?
Pada tanggal 14 September 1910, seorang wanita lahir di Maninjau, Sumatera Barat. Wanita ini perlahan tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, berwawasan luas dan tegar hati. Dia adalah Hj. kata Rangkayo Rasuna. Sosok perempuan yang berperan penting di Indonesia saat memperjuangkan kemerdekaan, khususnya di bidang pendidikan dan politik.
Perjuangan utama Rasuna Said adalah kesetaraan hak antara laki-laki dan perempuan, khususnya di bidang pendidikan. Wanita asli Minangkabau ini berasal dari keluarga bangsawan. Keluarganya sangat buta huruf tentang pendidikan.
Ayahnya menyekolahkan Rasuna Said ke sebuah pesantren bernama Ar-Rasyidiyah setelah dia menyelesaikan sekolah dasar dan dia menjadi satu-satunya murid perempuan. Setelah keluar dari Ar-Rasyidiyah, Rasuna pindah ke Padang Panjang dan bergabung dengan Madrasah Diniyah Putri, sebuah Madrasah yang didirikan oleh Rahmah El Yunusiyah, seorang tokoh pembebasan perempuan di Sumatera Barat.
Ya, Madrasah Diniyah Putri merupakan sekolah khusus perempuan pertama yang didirikan di Indonesia tepatnya pada tahun 1923. Rasuna Said mulai tertarik dengan gagasan Rahmah El Yunusiyah dan mulai tertarik untuk menceburkan diri. ke ranah gerak.
Rasuna Said bergabung dengan Sumatera Thawalib dan mulai merintis pendirian pesantren Thawalib. Sebagai perempuan yang memperjuangkan hak perempuan atas pendidikan setelah sekolah Thawalib didirikan, Rasuna Said aktif mengajar di sekolah tersebut sejak dini.
Ketertarikannya pada dunia pendidikan tidak berhenti sampai di situ. Pada tahun 1930, Sumatera Thawalib mendirikan PERMI (Persatuan Muslim Indonesia). Sejak saat itu, PERMI mendirikan beberapa sekolah di Bukittinggi, antara lain sekolah kursus putri dan sekolah kursus umum, dengan Rasuna Said sebagai pimpinannya.
Semangat dan tekadnya dalam memperjuangkan hak perempuan atas pendidikan membuat Rasuna Said dikenal sebagai sosok yang garang dan pemberani. Tahukah Anda bahwa Rasuna Said adalah wanita Indonesia pertama yang dipenjara karena ujaran kebencian? Ia divonis 1 tahun 2 bulan penjara.
Jika Kartini memperjuangkan hak perempuan untuk bebas dari pengasingan dan larangan adat, Rasuna Said ingin perempuan lebih dari itu. Perempuan Indonesia harus terlibat dalam gagasan kebangsaan dan terlibat dalam perjuangan kemerdekaan.
Bagi Rasuna Said, Indonesia tidak akan pernah merdeka jika perempuan masih terbelakang. Perempuan Indonesia, seperti laki-laki, harus melihat ke depan.
Ki Hajar Dewantara
Tokoh nasional ini tentu sudah tidak asing lagi di skuad Anda. Ulang tahunnya ditetapkan sebagai Hari Pendidikan. Mengapa? Tentunya karena peran dan pemikirannya terhadap pendidikan di Indonesia.
Tokoh tersebut adalah Ki Hajar Dewantara, seorang keturunan bangsawan yang lahir pada tanggal 2 Mei 1889 di Yogyakarta. Sejak usia dini, Ki Hajar Dewantara fokus untuk mengenyam pendidikan. Dia pertama kali bersekolah di Sekolah Dasar untuk Anak dan Bangsawan Eropa, atau ELS.
Setelah ELS ia melanjutkan pendidikannya di STOVIA. STOVIA didirikan pada masa kolonial Hindia Belanda untuk mendidik dokter pribumi dan saat ini berlokasi di Batavia. Hingga saat ini, sekolah tersebut masih eksis namun kini dikenal dengan nama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Namun Ki Hajar Dewantara tidak tamat sekolah karena sakit yang dideritanya saat itu.
Ki Hajar Dewantara juga tertarik dengan dunia jurnalistik. Seperti yang Anda tahu, dia sangat suka menulis. Ia bekerja sebagai reporter di beberapa surat kabar antara lain Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, Sedio Tomo dan Poesara. Di berbagai media tersebut ia menulis dengan sangat tajam, dengan Ki Hajar Dewantara mengkritik pemerintah kolonial Belanda dan bersikap anti kolonial.
Ki Hajar Dewantara
HJ. Rangkayo Rasuna Said
K.H Agus Salim
Materi Belajar Sejarah
Materi Belajar
Tribun Medan
Fungsi dan Efek Rumah Kaca Bagi Kehidupan Manusia, Materi Belajar Biologi Kelas 7 |
![]() |
---|
Langkah-langkah Penulisan Karya Ilmiah, Materi Belajar Bahasa Indonesia Kelas 9 |
![]() |
---|
Langkah-langkah Membuat Esai, Materi Belajar Bahasa Indonesia Kelas 12 |
![]() |
---|
Mengenal Manfaat Minyak Bumi dalam Kehidupan Manusia, Materi Belajar Kimia Kelas 11 |
![]() |
---|
Macam-macam Interaksi dalam Ekosistem, Materi Belajar Biologi Kelas 10 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.