Tujuh Titik Rawan Macet dan Longsor di Dairi, Puncak Arus Mudik Terjadi pada 19 April

Ada pun titik pertama berada di kilometer 30 sampai kilometer 38 tepatnya di Hutan Lae Pondom menuju perbatasan Kabupaten Karo.

TRIBUN MEDAN/ALVI
Kasat Lantas Polres Dairi, AKP Herliandry saat di wawancara di ruangannya. 

TRIBUN-MEDAN.com, SIDIKALANG - Jelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Sat Lantas Polres Dairi mencatat beberapa titik lokasi yang dianggap rawan akan bencana dan kemacetan selama arus mudik berlangsung.

Kasat Lantas Polres Dairi AKP Herliandry mengungkapkan, terdapat tujuh titik yang menjadi perhatian Polres Dairi dalam mengamankan selama proses Operasi Ketupat Toba 2023.

"Melalui hasil mapping (pemetaan) yang dilakukan oleh kami dari Sat Lantas Polres Dairi, ada tujuh titik yang ada di wilayah hukum Polres Dairi, yang kami anggap perlu perhatian dan perlu diantisipasi," ujar Herliandry.

Ada pun titik pertama berada di kilometer 30 sampai kilometer 38 tepatnya di Hutan Lae Pondom menuju perbatasan Kabupaten Karo, diketahui titik rawan akan bencana longsor dan pohon tumbang.

"Di Lokasi itu ada dua titik yang kami temukan, sehingga kami menindak lanjutinya dengan memasang baliho dan garis polisi, untuk memberikan peringatan kepada para pengendara," terang Herliandry.

Baca juga: Hujan Dua Hari, Desa Sunge Sigiringgiring Tapsel Longsor  

Kemudian, titik kedua berada di Simpang Lae Pondom menuju ke arah Silalahi. Lokasi tersebut juga rawan akan longsor mau pun pohon tumbang.

"Hal itu dikarenakan tekstur tanah yang labil, dan masih adanya pepohonan . Itu juga menjadi daerah yang rawan longsor dan pohon tumbang,” tuturnya.

Titik ketiga berada di kilometer 25 sampai kilometer 27, yakni tepatnya di Simpang PLTA Hutan Lae Pondom. Di lokasi tersebut, Herliandry menyebutkan lokasi tersebut terdapat jalan rusak, dan baju jalan yang tajam sehingga dikhawatirkan dapat membahayakan bagi para pengendara.

"Namun sudah dilakukan perbaikan jalan, tetapi hanya 500 meter saja dengan menggunakan sisa anggaran tahun lalu. Sehingga sisa jalan rusak atau pun yang masih menjadi perhatian ini dan menjadi kendala dalam perjalanan, tersisa 2,5 kilometer lagi," ungkapnya.

Ada pun antisipasi yang dilakukan oleh petugas yang berjaga nantinya petugas yang berjaga di Pos Lae Pondom, dapat memberikan pengarahan atau instruksi agar pengemudi berhati-hati," tuturnya.

Daerah kerawanan lainnya berada di Pasar Pekan Sumbul, yang mana sering terjadi kemacetan terutama pada saat dilakukan pekan pasar setiap hari Selasa.

"Pekan Sumbul ini sifatnya situasional, hanya di hari Selasa ini tentu bisa menambah volume kendaraan dan terjadinya kemacetan," katanya.

Mengantisipasi kemacetan tersebut, pihaknya melakukan komunikasi kepada pihak instansi terkait seperti Dishub dan Satpol PP, agar membantu mengurai kemacetan.

Ada pun titik lokasi berikutnya yakni penyempitan jalan yang berada di Jembatan Lae Pandaroh sampai ke Jembatan Lae Renun.

Di lokasi tersebut rawan akan terjadinya kecelakaan bagi pengemudi baik dari arah Kota Medan mau pun Kota Sidikalang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved