Penembakan Kantor MUI Pusat

Jenazah Pelaku Penembakan di Kantor MUI Diduga Ditelantarkan Keluarga, tak Ada Keluarga yang Ngaku

Jasad pria bernama Mustopa (60) diduga ditelantarkan oleh keluargannya. Pasalnya, jenazahnya kini belum dijemput oleh keluarga.

|
Editor: Liska Rahayu
HO
Pelaku penembakan kantor MUI Mustopa (60) memiliki gangguan kejiawaan. Pelaku penembakan kantor MUI di Jakarta Pusat sempat mengaku Nabi. 

Menurut Hariyanto, proses itu diperlukan untuk melakukan otopsi atau pemeriksaan terhadap jenazah.

Setelah pencocokan identitas selesai, otopsi langsung dilakukan lantaran permintaan tertulis dari penyidik sudah diterima pihak rumah sakit.

"Baru saja saya cek, permintaan tertulis sudah ada dan saat ini sedang dilakukan pemeriksaan otopsi," ujar dia.

Sebelumnya, proses otopsi sempat tertunda selama beberapa jam karena pihak rumah sakit masih menunggu permintaan tertulis dari penyidik.

"Kami begitu menerima (jenazah), tidak bisa langsung memeriksa jenazah. Tapi menunggu permintaan tertulis dari penyidik," kata Hariyanto.

Dalam kondisi fisik yang bagus

Berdasarkan pemeriksaan sekilas, Hariyanto menuturkan bahwa jenazah Mustopa dalam kondisi fisik yang bagus.

"Wujud luarnya bagus, artinya tanpa kekerasan yang menimbulkan luka di luar," ungkap dia.

Meski demikian, imbuh Hariyanto, pihaknya tetap akan melakukan otopsi sesuai permintaan tertulis dari pihak penyidik.

Otopsi untuk memastikan kondisi jenazah secara menyeluruh, baik itu bagian luar maupun dalam tubuh.

"Ini baru akan diperiksa, kami belum tahu (kondisi lebih lanjut dari jenazah)," kata Hariyanto.

Pihak keluarga belum bersuara

Sampai saat ini, belum ada pihak keluarga yang mengakui dan berencana menjemput jenazah Mustopa.

"Kalau ada pihak keluarga yang akan mengambil jenazah, prosesnya minta ke penyidik," ungkap Hariyanto.

Nantinya, pihak penyidik akan berkoordinasi dengan rumah sakit terkait proses otopsi yang sedang berjalan.

Apabila otopsi sudah selesai dilakukan, rumah sakit akan menyerahkan jenazah kepada pihak keluarga melalui penyidik.

"Kalau belum ada keluarga yang akan mengambil, kami akan simpan dulu jenazahnya," kata Hariyanto.

(*/Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved