Berita Medan

Bobby Nasution Minta ASN Terapkan Pola Hidup Sederhana, Pejabat Pemko Medan Disorot

Wali Kota Medan, Bobby Nasution menerbitkan surat edaran (SE) yang menegaskan bahwa semua ASN harus menerapkan pola hidup sederhana. 

|
Tribun Medan/Ho
Wali Kota Bobby Nasution. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Wali Kota Medan, Bobby Nasution menerbitkan surat edaran (SE) Nomor 800.1.6.2/575 tanggal 28 April 2023, yang menegaskan bahwa semua ASN harus menerapkan pola hidup sederhana. 

Bobby Nasution mengultimatum kepada semua ASN Pemko Medan untuk tidak pamer barang mewah di media sosial.

Baca juga: Istri Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman Disorot, Kerap Pamer Barang Mewah di Media Sosial

"Untuk menindaklanjuti surat dari Menteri Dalam Negeri Nomor 800/1916/SJ per tanggal 31 Maret 2023 yakni tentang penerapan pola hidup sederhana bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintahan Kota Medan. (ASN diminta) tidak menunjukkan gaya hedonisme dan berpenampilan sederhana, rapi dan sopan," tulisan petikan isi SE tersebut, dilihat Tribun-medan.com, Jumat (5/5/2023). 

Menantu Presiden Joko Widodo itu pun meminta seluruh ASN Pemko Medan agar bijak dalam menggunakan sosial media.

"Antara lain tidak mengunggah foto yang memamerkan barang barang mewah yang dimiliki," jelasnya. 

Jika hal-hal tersebut dilakukan, Bobby Nasution akan menghukum pejabat ataupun ASN Pemko Medan dengan Peraturan Wali Kota Medan Nomor 58 Tahun 2023 tentang Penegakan Disiplin dan Kode Etik Pegawai Aparatur Sipil Negara Pemerintah Kota Medan. 

"Sanksi ringan hingga berat akan dikenakan kepada para ASN tersebut," jelasnya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pemko Medan, Arrahmaan Pane membenarkan SE tersebut.

"Iya benar, dasar suratnya berdasarkan edaran menteri," pungkas Arrahman.

Keluarga Sekda dan Pejabat Pemko Medan Disorot

Gaya Sekda Pemerintah Kota Medan, Wiriya Alrahman dan istrinya disorot lantaran kerap memposting barang mewah di media sosial.

Penampilan Ismiralda, istri Wiriya Alrahman itu pun viral di media sosial.

Sekda Kota Medan, Wiriya Alrahman jadi sorotan karena sang istri pamer barang mewah
Sekda Kota Medan, Wiriya Alrahman jadi sorotan karena sang istri pamer barang mewah (HO)

Tribun Medan kemudian mencoba melihat postingan instagram milik istri Sekda Kota Medan itu. 

Dalam postingan di akun Instagramnya, @ ismiralda_s  banyak foto dirinya yang menggunakan barang-barang branded yang harganya mencapai puluhan juta rupiah.

Berbagai macam tas merek seperti Dior, Louis Vuitton Channel dan lainnya diposting di akun resmi miliknya. 

Ditaksir harga tas tersebut mulai dari Rp 40-90 juta.

Bukan hanya sang istri, Wiriya Alrahman, Sekda Kota Medan juga kerap memamerkan barang-barang mewah miliknya ke sosial media. 

Barang-barang branded yang diposting di akun sosial medianya mulai dari jam tangan hingga sepatu yang digunakan seperti Rolex, Louis Vuitton dan Prada 

Amatan Tribun di akun sosial media miliknya @wiriyaalrahman ada foto dirinya bersama keluarga.

Dalam foto tersebut, Wirliya dan seorang anak laki-laki sedang menggunakan sepatu merek Louis Vuitton. Yang jika dilihat harganya puluhan juta. 

Tak hanya Sekda, sebelumnya Kepala Bidang Pembangunan Sumber Daya Industri, Dinas Koperasi UKM Perindustrian Perdagangan (Kabid Diskopukmperindag) Kota Medan Linda Mora Harahap juga disorot.

Linda Mora Harahap, anak kandung mantan Wali Kota Medan Rahudman Harahap ini, kerap memposting barang mewah dan sudah viral sejak beberapa hari lalu di sosial media. 

Sementara menurut beberapa ASN Pemko Medan, pejabat ataupun kepala dinas sering menggunakan barang-barang mewah sudah lumrah terjadi. 

Beberapa foto Linda Mora Harahap sedang memamerkan tas branded di Instagram resmi miliknya yang berhasil didapatkan tim sosial media  Instagram dari akun @cctv_medan, Rabu (3/5/2023).
Beberapa foto Linda Mora Harahap sedang memamerkan tas branded di Instagram resmi miliknya yang berhasil didapatkan tim sosial media  Instagram dari akun @cctv_medan, Rabu (3/5/2023). (HO)

"Sudah hal biasa itu. Banyak ko pejabat atau kadis-kadis beserta keluarganya pakai barang mewah. Bahkan bisa sekeluarga jalan-jalan ke luar negeri," jelas salah satu ASN Pemko Medan, Marta. 

Namun dikatakan Marta, jika sedang bekerja di Pemko Medan, hanya segelintir ASN yang menampilkan barang-barang mewah.

"Mereka itu sering pos di instagram aja. Kalau ke kantor jarang gunakan barang mewah. Dua orang itu karena udah viral aja. Karena kejadian itu banyak akun pejabat yang dikunci sekarang karena berita itu," ucapnya. 

Bukan Hal Baru

Pengamat Sosial USU, Agus Suriadi menyebut, persoalan pejabat ataupun ASN pemerintahan di Indonesia kerap menggunakan barang-barang mewah bukan suatu hal yang baru. 

Dijelaskannya, permasalahan ini selalu muncul setiap tahunnya. Hanya saja isunya ada yang bertahan lama dan ada juga sebaliknya. 

"Kalau mau melihat dari sejarah, sebenarnya penerapan pola hidup sederhana untuk seluruh ASN sudah menjadi aturan wajib dan memiliki sanksi apabila tidak diterapkan," jelasnya saat dikonfirmasi Tribun Medan sore ini.  

Hanya saja, aturan ini baru kembali mencuat apabila ada kalangan pejabat ataupun ASN Pemko Medan yang viral  menampilkan dirinya sedang berfoto sambil menggunakan barang-barang branded.

"Seperti kasus yang ada di Medan sekarang ini, itu dua pejabat yang dimaksud itu baru viral. Tidak lama kemudian muncullah Surat Edaran (SE)  Wali Kota tentang pola hidup sederhana karena permasalahan itu," ucapnya.

Menurut Agus Suryadi, ASN tidak boleh menggunakan atau memamerkan barang-barang mewah miliknya ke sosial media.

Sebab pejabat itu sudah menjadi patron (tauladan) bagi masyarakat.

"Patron ini, selalu dilihat oleh masyarakat. Kalau kemudian patronnya, pejabat sudah membuat pola hidup mewah, sama saja perilakunya bisa menyakiti hati masyarakat khususnya untuk kalangan bawah," tuturnya.

Di era teknologi sekarang, pola hidup mewah maupun sederhana bisa dilihat dan diakses dengan mudah oleh masyarakat.

"Jika tidak disikapi dengan bijak oleh para pejabat, masyarakat nanntinya menilai kesuksesan tersebut diukur dengan pola hidup yang tinggi. Misal punya barang branded dan lain-lain. Inilah yang merusak citra ASN itu sendiri," ucapnya.

Baca juga: PNS Kota Medan, Anak Perempuan Rahudman Harahap Sering Pamer Barang Mewah, Kadis: Itu Personal

Apalagi jika diukur dari gaji ASN, maka sesuatu hal yang mustahil bisa memiliki barang-barang branded harga puluhan juta rupiah.

"Artinya gini, kalau diukur kinerja dan keterkaitan upah itu tidak ada relevansinya. seorang ASN, yang punya penghasilan yang wah. Sehingga munculah jadi pertanyaan dan menjadi bumerang untuk ASN itu sendiri,"  paparnya.
 
Menurutnya, jika ASN terus tidak melaksanakan pola hidup sederhana, masyarakat akan menilai kesuksesan itu berbentuk materi.

"Sehingga, seluruh masyarakat akan memperoleh materi itu dari cara yang tidak baik. Untuk pejabat dengan korupsi, untuk masyarakat dengan cara yang mencuri dan lain sebagainya," jelasnya.

Kehidupan hedonis dan konsumtif para pejabat membuat masyarakat akan menjadi berprilaku kurang baik ke depannya.

"Pola perilaku itu bukan berlaku untuk ASN saja tetapi pekerja swasta juga. Sebab, jika semua masyarakat bisa berpola hidup sederhana, hal-hal yang membuat iri dan menghalalkan secara cara untuk mendapatkan kehidupan yang sama seperti mereka (hedonis) itu tidak akan terjadi," jelasnya.

Disinggung apakah seharusnya ASN yang memamerkan barang-barang mewah ke sosial media diberikan sanksi tegas. 

Ia mengatakan tidak akan membuat efek jera.

"Untuk sanksi, saya rasa dalam aturan pola hidup sederhana yang dibuat pemerintah itu sudah ada. Hanya saja itupun efeknya tidak membuat jera. Kenapa? Karena, SE dan sanksi tersebut hanya berlaku apabila para ASN sudah viral di sosial media," ucapnya.

Untuk itu, perlu adanya komitmen moral dari ASN dan aturan pemerintah sendiri serta ditangani secara serius.

"Sanksinya itu luar biasa tapi hukumannya menjadi hal yang sepele. Sebab hukuman itu berjalan apabila viral. Tetapi setelah kejadian dan mulai meredam, para ASN kembali melakukan hal tersebut," ucapnya. 

Ia menyatakan, lemahnya hukuman di Indonesia, membuat tidak ada obat jera untuk kalangan pejabat melakukan kesalahan berulang kali.

"Makanya perlu adanya komitmen moral dalam diri masing-masing ASN dan pemerintah harus jelas. Jangan karena viral, hukuman sanksi luar biasa. Tetapi ketika redam, sanksi itu hilang dan akan muncul lagi kasus tersebut," ucapnya. 

Untuk itu, ia berharap, ada atau tidaknya ASN yang viral menggunakan barang mewah dan mempostingnya di sosial media, hukuman tersebut harus tetap berjalan.

"Dalam pemerintah itu ada berbagai macam divisi yang seharusnya bisa mengontrol itu. Jangan tunggu viral baru kemudian ada tindakan. Karena itu tidak efektif.  Hukuman itu seharusnya Jangan  dibiarkan dan digunakan ketika vira," ucapnya.

Jika aturan pola hidup sederhana diawasi, dijalani dan dievaluasi setiap bulan dengan benar, ia yakin, ASN akan jera untuk melakukan hal-hal  yang memamerkan barang-barang mewah ke sosial media.

"Karena di sana tidak ada pembiaran dari pemerintahnya. Sehingga para ASN ini jadi takut dan lebih hati-hati," pungkasnya.

(tribun-medan.com)

 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved