Tembus Pasar Mancanegara, UMKM Keloria Buktikan Dunia tak Selebar Daun Kelor
UMKM Keloria Moringa Jaya memproduksi produk herbal yang dipasarkan tidak hanya di Indonesia, tetapi juga berhasil menembus pasar mancanegara.
Penulis: Truly Okto Hasudungan Purba | Editor: Array A Argus
Syahrani mengaku, UMKM yang diritisnya hingga berhasil naik kelas, tak lepas dari dukungan berbagai pihak. Mulai dari Pemerintah Provinsi Sumut, Pemerintah Kabupaten dan Kota di Sumut, BUMN, hingga jasa logistik JNE.
JNE, kata Syahrani, mendukung UMKM Keloria dalam hal pengiriman produk yang dipesan konsumen melalui market place dan media sosial UMKM Keloria. Jasa kurir JNE semakin terasa perannya ketika pandemi Covid yang mengharuskan pembelian banyak dilakukan secara online.
Untuk jasa kurir JNE, Syahrani menggunakan gerai JNE yang berdekatan dengan rumah produksinya di kawasan Jl. M. Basir Kelurahan Pangkalan Masyhur, Kota Medan. Diakuinya, selama menggunakan jasa kurir JNE, pelayanan yang diberikan tidak mengecewakan. Produk yang dikirimkan, tiba di tangan konsumen dengan aman. Syahrani tak pernah mendapat komplain dari konsumen. Khusus untuk barang yang berpotensi pecah, JNE selalu menyediakan kemasan khusus.
“Selain itu, saya juga mendapat diskon pengiriman dari JNE setiap kali melakukan pengiriman paket ke konsumen. Sedangkan untuk pengiriman dalam jumlah besar, saya biasanya memanfaatkan layanan JNE Trucking (JTR). Artinya, untuk semua jenis pengiriman, JNE sudah menyediakannya,” katanya.
Selain dukungan pengiriman, Syahrani bercerita, bersama JNE, ia juga pernah mengikuti pelatihan digital marketing. Lewat pelatihan ini, dirinya belajar mengenai pemasaran produk UMKM dengan memanfaatkan teknologi digital yang terus berkembang.
“Kolaborasi antara UMKM dan JNE selama ini berjalan dengan baik, tak hanya sebatas pengiriman, tetapi juga dukungan pelatihan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Cabang JNE Medan Fikry Al Haq Fachryana mengatakan, JNE merupakan perusahaan yang senantiasa konsisten mendukung perkembangan UMKM di tanah air. Dengan semangat #ConnectingHappiness, program-program diberikan JNE senantiasa mendukung perkembangan UMKM agar mampu berkembang dan bersaing di era digital saat ini.
“JNE memiiliki program Sekolah Bisnis UMKM yang didalmnya terdapat materi digital marketing. Selain itu JNE juga memiliki program pendampingan UMKM oleh tim Digital Marketing JNE. Untuk wilayah Medan, ada sebanyak 74 UMKM mitra yang bergabung dalam program pendampingan digital marketing. Selanjutnya ada 130 UMKM yang tergabung dalam sekolah bisnis UMKM dan produknya di pasarkan secara offline di Plaza Pesona,” kata Fikri.
Secara khusus, Fikri menjelaskan Plaza Pesona merupakan program terintegrasi JNE dalam rangka Corporate Social Responsibility, yang terdiri atas: ruangan display dan penjualan offline untuk produk unggulan Kota Medan, coworking space yang dimanfaatkan sebagai ruangan training, sharing dan seminar untuk UMKM yang dilengkapi dengan kurikulum Sekolah Bisnis UMKM. Kemudian terdapat ruangan studio foto produk UMKM dan podcast dan media pemasaran online berupa platform www.pesonanusantara.co.id.
“Fasilitas ini merupakan wujud komitmen JNE untuk memberikan manfaat yang seluas-luasnya kepada mitra UMKM dalam menggunakan teknologi untuk meningkatkan efisiensi,” ujarnya.
JNE juga memanfaatkan momentum ulang tahunnya dengan #JNE32tahun, #jnecontentcompetition2023, dan #JNEBangkitBersama untuk terus mengembangkan jaringan hingga ke seluruh Indonesia. Dengan jaringan yang dimiliki akan memudahkan pelaku UMKM dalam menjalankan usahanya sehingga mampu naik kelas menjadi UMKM berkelas.
Bantu Pemasaran ke Luar Negeri
Ketua Asosiasi UMKM Sumut, Ujiana Sianturi mengapresiasi berbagai layanan yang diberikan berbagai pihak dalam hal pengembangan UMKM. Menurutnya, layanan yang diberikan JNE merupakan wujud kolaborasi JNE dengan berbagai pihak dalam menyiapkan UMKM yang mampu bertahan pascapandemi dan meningkatkan potensi UMKM.
Terkait pasar luar negeri yang terbuka lebar, Ujiana mengharapkan UMKM dapat memanfaatkan peluang tersebut dalam memasarkan produk-produk UMKM. Dikatakan Ujiana, untuk memasuki pasar luar negeri memang tidak mudah. Tetapi dengan ketekunan dan terus belajar dari pihak lain yang sudah lebih dulu menembus pasar luar negeri, peluang tersebut pasti dapat diraih.
“UMKM dapat mengikuti pelatihan-pelatihan dari berbagai lembaga atau berdiskusi dengan asosiasi-asosiasi UMKM. Sebagai asosiasi yang mewadahi UMKM, kami pun berkomitmen untuk mendampingi pelaku UMKM memasuki pasar luar negeri,” pungkasnya. (top/Tribun-Medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.