Kekerasan
Mahasiswi Terbaik Universitas Muria Kudus Diduga Dapat Kekerasan Verbal dari Wakil Rektor
Annisya Qona'ah mahasiswi terbaik Universitas Muria Kudus diduga mendapat kekerasan verbal dari Wakil Rektor
Penulis: Istiqomah Kaloko | Editor: Array A Argus
"Dia bilang 'kamu siapa yang nyuruh baca puisi', saya jawab 'loh gak ada yang suruh buk saya sendiri' dia langsung bilang mahasiswi yang tidak mengerti apa-apa, terus beliau tanya lagi 'besok yang datang siapa? saya jawab 'kakak, orang tua saya sudah meninggal buk' dijawab lagi 'ora due wong tua re, wani-wani ne'," kata Annisya menirukan ucapan Wakil Rektor 1.
"Kedua orang tua saya memang sudah meninggal semua, perkataan itu yang buat saya sakit itu di depan semua mahasiswi terbaik," sambung Annisya.
Baca juga: Penjaga Ternak Ayam Hilang Terseret Arus Sungai Silau, Saksi Ungkap Korban Sempat Mandi-mandi
Annisya mengungkapkan bahwa setelah mendengar pernyataan tersebut, dia merasa terkejut dan hanya terdiam karena tidak menyangka mendengar pernyataan tersebut dari Wakil Rektor 1 di hadapan mahasiswi terbaik lainnya.
"Saya diam saja, soalnya itu di depan teman-teman yang lain nanti takutnya berkepanjangan," Ucapnya.
"Setelah kejadian ini, saya bercerita kepada kakak saya, dan tanggapannya adalah 'Kok bisa begitu? Dia tidak percaya, padahal dia adalah atasan'," sambungnya.
Tidak hanya itu, Annisya juga mengaku bahwa selain mendapatkan intimidasi, dia juga menghadapi ancaman yang menyebut tentang intel.
Baca juga: Tosa Ginting, Terduga Otak Pelaku Pembunuhan Eks Anggota DPRD Langkat Sewa Mobil Milik Petugas Rutan
"Sebelum pergi beliau (rektor) bilang 'awas ya kalau kamu buat keributan disitu ada intel-intel saya undang intel itu'," ucap Annisya.
Annisya merasa tak menyangka dan sangat kecewa dengan kejadian ini, terutama karena orang yang seharusnya menjadi contoh teladan dapat mengeluarkan pernyataan kasar kepada mahasiswanya.
Oleh karena itu, Annisya berharap agar kejadian dan bentuk kekerasan verbal semacam ini tidak terjadi lagi di UMK.
Diketahui, sebelumnya Annisya pernah menyampaikan kritik melalui puisi saat mewakili mahasiswi dalam sambutan wisuda fakultas.
Kritik yang disampaikan oleh Annisya dan rekan-rekannya itu sebagai bentuk protes atas pemecatan Masfuah, dosen sekaligus Ketua Prodi PGSD UMK.(cr31/tribun-medan.com)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.