Berita Viral
Hubungan Jokowi dan Megawati Dikabarkan Retak Gara-gara Ganjar, PDI-P: Mereka Bagai Ibu dan Anak
Hubungan antara Ketua Umum (Ketum) PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) belakangan menjadi sorotan.
TRIBUN-MEDANcom - Hubungan antara Ketua Umum (Ketum) PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) belakangan menjadi sorotan.
Baru-baru ini, media berita asing ternama asal Singapura, The Strait Times, menerbitkan sebuah artikel pada Kamis (1/6/2023) tentang keretakan kedua politisi PDIP tersebut.
PDI-P pun langsung merespons mengenai kabar tersebut.
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto membantah adanya kabar yang menyebut hubungan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI Perjuangan retak.
Hasto justru mengungkit kembali pernyataan Jokowi yang menganggap hubungannya dengan Megawati bagaikan anak dan ibu.
Hal ini, menurut Hasto, menandakan bahwa hubungan Jokowi dan Megawati sangat baik, tak seperti yang diberitakan surat kabar Singapura The Straits Times.
"Dalam praktek selama ini hubungannya sangat baik. Bahkan, Presiden Jokowi berulang kali menyampaikan, 'hubungan saya dengan Ibu Mega itu sudah seperti seorang ibu dan anak," kata Hasto ditemui di Basket Hall Senayan, Jakarta, Minggu (4/6/2023).
Hasto juga menyoroti bagaimana media tersebut menggunakan narasumber berita yang tak disebutkan namanya.
Menurut dia, hal itu justru menandakan adanya kepentingan politik tertentu yang hendak dibawa politisi tersebut.
"Pasti itu dari orang-orang, perorang, dan memang punya kepentingan-kepentingan politik tersendiri," ujarnya.
Politisi asal Yogyakarta ini menambahkan, hubungan yang baik itu bahkan dialami pula oleh putra-putra Jokowi, yakni Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.
Kedua putra Jokowi itu, kata Hasto, merasa nyaman berada di PDI-P.
"Kami all out, misalnya terkait dengan berbagai persoalan pemerintahan yang berdiri di depan, dalam membela Presiden Jokowi, (Wapres) Maruf Amin. Itu adalah PDI Perjuangan," tegas Hasto.
Sebelumnya diberitakan, hubungan antara Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi akhir-akhir ini menjadi sorotan.
Terbaru, surat kabar terkemuka Singapura The Straits Times menerbitkan berita pada Kamis (1/6/2023) sore mengenai memburuknya hubungan kedua politisi PDI-P itu.
Isu keretakan ini dilaporkan disebabkan karena deklarasi pencapresan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo oleh PDI-P pada 21 April lalu.
Dalam laporan The Straits Times, ada politisi senior PDI-P yang menolak disebutkan namanya menyampaikan bahwa Jokowi sangat kecewa karena hampir tidak dilibatkan oleh Megawati dalam keputusan pemilihan Ganjar sebagai capres.
Jokowi disebutkan sangat terkejut tidak menyangka deklarasi pencapresan Ganjar dilakukan pada 21 April.
Sumber kedua, seorang politisi yang berbicara kepada The Straits Times dengan syarat anonim, menyampaikan kedongkolan Jokowi semakin meninggi setelah dua nama yang disodorkannya sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Ganjar ditanggapi dengan dingin oleh Megawati.
Ganjar Tepis Isu Retaknya Hubungan Jokowi dan Megawati: Kita Kompak dan Solid!
Bakal calon presiden (bacapres) PDI-P Ganjar Pranowo menepis isu memburuknya hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, seperti diberitakan oleh surat kabar asal Singapura, The Straits Times.
Ganjar menegaskan, hubungan Jokowi dan Megawati justru semakin kompak dan solid.
"Tidak, kita kompak kita solid bahkan makin solid," kata Ganjar usai menghadiri acara konsolidasi PDI-P DKI Jakarta, di Basket Hall Senayan, Jakarta, Minggu (4/6/2023).
Ganjar kemudian menyinggung bagaimana ia diumumkan oleh Megawati sebagai bacapres PDI-P di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat.
Presiden Jokowi pun terlihat hadir dalam deklarasi tersebut.
"Saya baru 44 hari disampaikan Bu Mega, sehingga sekarang masih berproses dan makin solid-solidnya," ujar dia.
Gubernur Jawa Tengah ini pun enggan menanggapi lebih jauh mengenai kabar keretakan hubungan Jokowi dengan Megawati.
Sebaliknya, ia justru mengalihkan pembicaraan dengan menyebut bahwa akan semakin banyak partai yang mendukung dirinya di Pilpres 2024, sebagaimana PDI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Hanura.
"Insya Allah ada beberapa partai lagi bergabung," tambah dia singkat.
(*/Tribun-Medan.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Hubungan Jokowi dan Megawati Retak
The Strait Times
Ganjar Pranowo
Hasto Kristiyanto
Presiden Joko Widodo
Megawati Soekarnoputri
| Tanggapan Mbak Tutut dan Bambang Trihatmodjo, Pemberian Gelar Pahlawan Soeharto Diwarnai Penolakan |
|
|---|
| BAHLIL Resmikan Lapangan Padel, Dapat Diskon Asalkan Masuk Golkar |
|
|---|
| Sah Daftar Nama 10 Tokoh Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Termasuk Soeharto, Diwarnai Penolakan |
|
|---|
| Masih Ingat Tragedi Menimpa Kiai, Warga NU Diintimidasi, Gus Mus Tolak Gelar Pahlawan Soeharto |
|
|---|
| Ingat Alasan Utama Pelengseran Soeharto 1998 soal KKN, Gelar Pahlawan Dianggap Cederai Anti-korupsi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Keretakan-hubungan-Presiden-Jokowi-dengan-Megawati-Soekarnoputri.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.